Ribuan ikan mati dan terapung di sepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara, Senin (30/11). Menurut Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi DKI Jakarta matinya ribuan ikan tersebut diperkirakan akibat fenomena alam berupa perubahan cuaca ekstrem yang menyebabkan gejolak di dalam laut sehingga ikan-ikan kekurangan oksigen. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/kye/15.

Jakarta, Aktual.com – Mengaku belum tahu penyebab pastinya, namun Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah buru-buru memastikan matinya jutaan ikan di Pantai Ancol bukan akibat proyek reklamasi.

“Itu bukan karena proyek reklamasi. Engga ada hubungannya. Itu bisa saja karena sungai tercemar,” kata Ahok, di Jakarta, Senin (30/11).

Dia meminta Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) memastikan penyebab matinya ikan yang beratnya sudah mencapai 750 kilogram itu. “Kita belum tahu penyebab pastinya, BPLHD sedang cek dulu,” ucap dia.

Kalau nanti hasil temuan BPLHD menunjukkan ikan mati karena limbah industri, Ahok sesumbar bakal beri sanksi tegas. “Bisa ditutup perusahaannya,” ucap dia.

DIberitakan sebelumnya, jutaan ikan mati secara misterius sejak Senin (30/11) subuh di Pantai Ancol, Jakarta Utara.

Pasir pantai dan bibir pantai lokasi wisata itu pun dipenuhi bangkai ikan dari berbagai jenis yang terdampar dan mengambang. Mulai kerapu, cangkalang, bandeng, belanak hingga kakap. Bau busuk bercampur amis pun menyeruak.

Dari informasi yang dihimpun, ada berbagai dugaan mengenai penyebab matinya jutaan ikan tersebut.

Pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol menyebut matinya ikan merupakan akibat fenomena alam, berupa cuaca ekstrem yang mengakibatkan pertumbuhan plankton secara massal. Akibatnya, ikan kehilangan oksigen.

Sedangkan sebagian warga sekitar menduga matinya ikan akibat keracunan limbah industri. Senada dengan warga, Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Pemprov DKI Liliek Litasari juga mengatakan hal serupa.

Menurut dia, penyebab mati ikan-ikan karena tercemar endapan limbah yang mengendap di lumpur yang terbawa aliran sungai saat hujan hingga ke Teluk Jakarta.

Kepolisian dari Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Metro Jaya yang ikut turun tangan belum bisa memastikan. Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditpolair Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Edi Guritno mengatakan masih menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian ikan.

Artikel ini ditulis oleh: