Jakarta, Aktual.com – Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) mensinyalir alasan pemerintah menunjuk PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum sebagai induk holding pertambangan karena faktor perusahaan ini lebih akuntabel.

Padahal kata Yusri, PT Inalum ini bergerak di sektor hilir mengelola smelter sedangkan BUMN lainnya yaitu PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk memang sejak awal didirikan bergerak disektor tambang , tetapi kinerja keuangannya tidak mendukung karena diduga faktor inefisiensi.

“Kehadiran BUMN hendaknya menjadi agen pembangunan, bukan menjadi biang masalah akibat salah kelola oleh orang yang tidak mempunyai kompentensi dan integritas,” kata Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman secara tertulis, Senin (20/11)

Sementara pemerintah telah menegaskan untuk melangsungkan holding BUMN pertambangan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BUMN sektor Pertambangan pada tanggal 29 November 2017 mendatang.

Menurut Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno; Pembentukan induk usaha (holding) dari BUMN pertambangan diharapkan tercipta BUMN industri pertambangan skala besar sehingga mampu bersaing pada regional.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid