Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources (CERI) Yusri Usman
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources (CERI) Yusri Usman

Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mempertanyakan kinerja Dirut PHR, Jaffee Arizon Suardin yang hanya memperlihatkan ke media bahwa PHR berhasil menyetorkan pajak akan tetapi tidak mengungkapkan berapa produksi dan tingkat efisiensi Blok Rokan.

“Hal tersebut tentu memancing pertanyaan besar. Ada apa dengan Dirut PHR yang justru mengumbar ke media bahwa dalam waktu dua bulan PHR berhasil menyetorkan ke negara sebesar Rp 2,7 triliun dari hasil penjualan minyak bagian negara dan setoran pajaknya, tetapi justru tidak mengungkap berapa produksinya dan bagaimana tingkat efisiensi Blok Rokan setelah dikelola PHR,” ungkap Yusri pada Selasa (9/11).

Selain itu, Yusri juga menyinggung Mentri BUMN, Erick Thohir yang justru terbuai oleh “keberhasilan” yang dicapai oleh PHR padahal semua itu sangat wajar terlihat karena imbas kenaikan harga minyak mentah saat ini.

“Nah, dengan harga minyak mentah sekarang yang lagi melangit di sekitar USD 75 perbarel itu, sementara di ABPN 2021 telah dipatok asumsi harga hanya USD 45 per barel, maka setoran sejumlah itu masih terlihat sangat wajar dan bukan prestasi melainkan hanya karena imbas kenaikan harga minyak mentah dunia semata,” beber Yusri.

Selanjutnya, Yusri meminta kepada PHR untuk segera membuka dan menyelesaikan tugas dari SKK Migas terkait pemulihan fungsi lingkungan hidup yang tercemar limbah B3 TTM.

“Selanjutnya, sangat perlu dibuka juga ke publik sejauh mana PHR bisa menyelesaikan penugasan dari SKK Migas untuk memulihkan fungsi lingkungan hidup yang tercemar limbah B3 TTM sebanyak sekitar 6 juta meter kubik, kemudian juga harus menutup 3.297 sumur tak berproduksi sesuai ketentuan Abandonment of Site Restoration (ASR), serta harus membongkar 17 item fasilitas produksinya sesuai regulasi. Kesemuanya itu merupakan warisan dari CPI,” ungkap Yusri.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain