(ilustrasi/aktual.com)

Lombok, Aktual.com – Selepas jalan tanah antar kecamatan yang tengah dikeraskan, roda dua pun harus berbelok ke kiri dengan mulut jalan hanya cukup satu motor saja.

Semula yang terpikirkan mulut jalan itu, mulut ke dusun. Tapi ternyata itu pintu masuk awal perjalanan menantang menuju Dusun Pelolat, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jalan setapak yang sudah dibeton itu, hanya cukup untuk satu motor saja. Mengikuti kontur naik turun dan kelokan tajam.

Memang perlu keahlian tersendiri dalam melintasi jalan itu, kalau tidak ingin terjerembab ke dalam jurang ratusan meter yang berada di kanan jalan. Jika berpapasan dengan sepeda motor, mau tidak mau harus ada yang mengalah. Mengalahnya dengan menempelkan motor ke tebing tanah jalan setapak itu.

Setelah 15 menit yang bikin jantung dagdigdug itu setelah melewati tanjakan panjang, tepat di bawah jalan setapak itu, terlihat atap rumah seng.

Maju sedikit lagi, sampailah ke rumah kedua di jalur itu. Memang Dusun Pelolat ini, tidak terlalu berdampak atas gempa 6,9 Skala Richter (SR) namun ancaman tanah longsor mengintai.

Bagaimana tidak rumah-rumah di dusun itu, berada di di lereng curam dengan memanfaatkan umpakan tanah rata. Dan rumah-rumahnya itu, tampak bersusun ke bawah. Jika, tengah berada objek wisata kenamaan di nusantara maupun internasional di Pantai Senggigi dan menengok ke belakang, terhampar perbukitan.

Itulah dusun mereka yang sudah dihuni turun temurun. “Saat gempa terasa juga goyangannya dari sini,” kata Jumain, warga setempat.

Sebenarnya dia sempat khawatir akan terjadi longsoran dari puncak bukit, namun dia yakin orang tuanya sudah mengajarkan bahwa tinggal di dusun itu aman. “Khawatir tetap khawatir, tapi aman. Lihat saja rumah saya dari batu, tidak rubuh,” katanya.

Sebenarnya dusun yang ditinggali Jumain itu baru dusun awal, karena masih ada dusun lainnya di jalan setapak yang melingkari setengah Bukit Batu Layar. Tidak terbayangkan jalur itu di depannya.

Dia mengaku sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah terutama bantuan. “Sekarang mengandalkan makanan yang ada saja,” katanya.

Setelah mengunjungi Dusun Pelolat, perjalanan dilanjutkan kembali ke Dusun Apit Aiq, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby