Pekanbaru, Aktual.com – Manajemen PT Chevron Pacific Indonesia menyatakan kekecewaannya karena Pemerintah Indonesia tidak memperpanjang kontrak mereka untuk mengelola Blok Rokan di Provinsi Riau terhitung pada 2021.
“Meskipun kami kecewa mendengar informasi ini, kami sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata Manager Corporate Communication PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Danya Dewanti, dalam pernyataan pers yang diterima di Pekanbaru, Rabu (1/8).
Ia menjelaskan bahwa CPI telah memperoleh informasi bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah mengumumkan penunjukkan Pertamina sebagai Kontraktor KKS Rokan setelah kontrak berakhir pada 2021.
Meski begitu, manajemen CPI tetap merasa bangga karena sudah hampir satu abad mendapat kepercayaan dari Pemerintah Indonesia.
“Chevron bangga telah menjadi mitra untuk Indonesia lebih dari 90 tahun,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (31/7), Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan keputusan final yang diambil pemerintah merupakan hasil dari evaluasi terhadap dua proposal yang diajukan oleh Pertamina dan Chevron. Keputusan tersebut sudah bulat, bahwa Pertamina ditetapkan sebagai operator Blok Rokan dari 2021 sampai 2041.
Menurut dia, setelah diserahkan ke Pertamina mulai 2021, perusahaan tersebut akan berbagi hak partisipasi (Participating Interest/PI) ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan porsi 10 persen.
Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) produksi minyak siap jual Rokan pada semester I 2018 sebesar 771.000 barel per hari (bph), sedangkan porsi produksi Rokan mencapai mencapai 207.148 barel.
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 kilometer persegi yang merupakan ladang minyak terbesar di Indonesia, yang berlokasi di Provinsi Riau.
Terdapat dua lapangan minyak raksasa di Blok Rokan, yakni Minas dan Duri. Lapangan Minas yang telah memproduksi minyak hingga 4,5 miliar barel minyak sejak mulai berproduksi pada 1970-an. Pada masa jayanya, produksi minyak Lapangan Minas pernah menembus angka 1 juta bph. Lapangan tua ini masih bisa menghasilkan minyak sekitar 45.000 bph.
Sementara itu, Lapangan Duri berlokasi di Kabupaten Bengkalis, yang secara administrasi masuk Kecamatan Mandau. Lapangan ini punya kandungan minyak mentah unik yang dikenal dengan nama Duri Crude. CPI selama ini menggunakan teknologi EOR (enhance oil recovery) dan cukup berhasil mengoptimalkan produksi minyak Duri melawan penurunan alami.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: