Jakarta, Aktual.co — Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) atau pengembangan gas di laut dalam Selat Makassar saat ini tertunda-tunda. Chevron yang akan menggarap IDD tersebut kini masih menantikan izin dari SKK Migas. “Saat ini Chevron memiliki ladang di Duri, Riau, yang memproduksi lebih dari 300 ribu barel minyak per hari. Chevron juga tengah mengembangkan ladang gas di Laut Makassar, Sulawesi Selatan, yang disebut dengan IDD,” kata Menko Perekonomian Sofyan Jalil.
Menurut Sofyan, mestinya IDD tersebut sudah dikembangkan namun Chevron gagal memperoleh izin permit. Padahal tahun lalu perusahaan ini telah menyewa drilling dll. “Jhon Watson mengatakan komitmennya yang sesuai dengan aspirasi pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, mengingat cadangan minyak kita tinggal 11 tahun lagi dan gas tinggal 18 tahun lagi,” kata Sofyan. Chevron, lanjut Menko Perekonomian, saat ini menunggu keputusan dari SKK Migas mengenai ladang di Laut Makassar.
Berdasarkan situs Kementerian ESDM, IDD merupakan salah satu dari tiga proyek sumur laut dalam yang menjadi andalah gas masa depan bagi RI. Proyek Selat Makassar menyimpan potensi gas mencapai 3,2 triliun kaki kubik (TCF). IDD tersebut adalah proyek yang dikembangkan Chevron melalui 4 Production Sharing Contract (PSC), yaitu PSC Ganal, Rapak, Makassar Strait dan Muara Bakau.

















