Beijing, Aktual.com – Pemerintah China pada Rabu mengatakan pihaknya akan membatasi pemberian visa bagi warga negara Amerika Serikat yang terlibat dalam aksi “berbahaya” terkait isu Tibet.
Langkah itu merupakan aksi balasan China terhadap kebijakan pemberian visa yang dilakukan Amerika Serikat ke sejumlah pejabatnya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (7/7) mengatakan Amerika Serikat akan membatasi pemberian visa ke sejumlah pejabat China karena Beijing menghalangi perjalanan sejumlah diplomat AS, wartawan, dan wisatawan ke Tibet. AS juga beralasan kebijakannya itu didorong oleh “pelanggaran hak asasi manusia” di Tibet.
Aksi saling balas itu terjadi di tengah memburuknya hubungan AS dan China terutama terkait masalah dagang, pengembangan teknologi, pandemi COVID-19, dan isu Hong Kong.
Amerika Serikat “harus berhenti memperburuk hubungan China-AS dan komunikasi serta kerja sama antara dua negara,” kata juru bicara menteri luar negeri China, Zhao Lijian ke awak media di Beijing.
China mengirim tentaranya ke Tibet, daerah terpencil yang dulunya otonom di Pegunungan Himalaya, pada 1950. Pemerintah setempat menyebut aksi itu sebagai aksi pembebasan damai. Sejak saat itu sampai hari ini, China memerintah Tibet dengan tangan besi.
Zhao mengatakan Beijing tidak akan membiarkan warga asing ikut campur dalam urusan Tibet. Ia mengatakan Beijing akan menerapkan beberapa “langkah perlindungan” ke para pengunjung karena alasan geografis dan cuaca di Tibet.
Pompeo lewat pernyataan tertulis mengatakan AS tetap mendukung “otonomi yang berarti” bagi warga Tibet dan menghormati hak mendasar mereka.
“Akses menuju Tibet penting untuk stabilitas kawasan, mengingat pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan PRC (China, red) di sana, serta kegagalan Beijing mencegah kerusakan lingkungan dekat sumber air beberapa sungai besar di Asia,” kata Pompeo.
“Hari ini saya mengumumkan pembatasan visa untuk pemerintah China dan pejabat Partai Komunis China yang terlibat dalam rencana atau eksekusi kebijakan terkait akses warga asing ke wilayah Tibet,” kata dia.
Hubungan AS dan China berada di titik terendah dalam beberapa tahun terakhir sejak COVID-19 mewabah pertama kali di China. Sejauh ini, AS jadi negara yang paling terdampak oleh pandemi.
Pompeo pada minggu lalu juga mengatakan Undang-Undang Keamanan Nasional China di Hong Kong merupakan bentuk penghinaan kepada seluruh bangsa. Pasalnya, Hong Kong merupakan kota dengan otonomi tersendiri sejak wilayah itu dikembalikan ke China oleh Inggris pada 1 Juli 1997.
Sumber: Reuters(Antara)