Beijing, Aktual.com – Bantuan China kepada negara di Pasifik tidak memiliki ikatan politik dan tidak diarahkan ke pihak ketiga, kata Kementerian Luar Negeri China.
Pernyataan itu muncul setelah satu pusat kajian menyatakan China menjadi donor bantuan terbesar kedua di Pasifik Selatan.
Sumbangan China senilai 1,3 miliar dan pinjaman konsesi sejak 2011 berada di tempat kedua setelah Australia, yang menyediakan bantuan senilai 6,6 miliar AS. Angka tersebut dirangkum Lowy Institute dari Australia. Selandia Baru menyediakan bantuan senilai 1,2 miliar dolar.
Pengeluaran China, yang dikecam banyak negara tetangganya untuk pembangunan pulau di Laut China Selatan, hampir 9 persen dari bantuannya di Pasifik Selatan. Kalau bantuan yang dijanjikan dicantumkan, bantuan sesuai dengan janji China bernilai 5,9 miliar, atau hampir sepertiga dari semua bantuan yang dijanjikan kepada 14 negara di kawasan itu oleh 62 negara donor.
“Sebagai negara berkembang, China sepenuhnya memahami kesulitan negara Pasifik dalam mencapai pembangunan lestari,” kata kementerian itu dalam pernyataan, yang dikirim ke Reuters, Jumat (10/8).
“China menyediakan bantuan apa yang dapat diberikan atas dasar menghormati keinginan negara-negara pulau tanpa ikatan dengan keadaan politik, dengan penuh semangat mempromosikan pembangunan sosio-ekonomi,” tambahnya.
“Bantuan China bertujuan untuk mempromosikan kesejahteraan rakyat di negara-negara pulau itu, dan memperkuat kemampuan mereka untuk berkembang lestari, tanpa maksud mengambil keuntungan pribadi, dan juga tidak ditujukan ke negara ketiga,” katanya.
Angka-angka yang dikeluarkan Lowy, yang tidak memasukkan sumbangan Selandia Baru sejak Maret 2017, juga menunjukkan China “berlomba-lomba” dengan Taiwan menggunakan uang bantuan sebagai cara menanam hubungan diplomatik di kawasan. Taipeh memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara di kawasan itu yang merupakan sepertiga dari sekutunya.
China menganggap Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsinya yang membangkang, tak memiliki hak untuk menjalin hubungan diplomatik.
China mengharapkan pihak terkait meninggalkan pikiran negatif dan curiga atas apa yang dilakukannya untuk negara-negara pulau di Pasifik, dan mengajak berbuat lebih untuk keuntungan perdamaian, stabilitas dan pembangunan, kata kementerian itu tanpa merinci.
Australia dan Amerika Serikat memulai kampanye baru untuk menyaingi peningkatan pengaruh China di Pasifik.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: