Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengumumkan bahwa China dan Filipina telah mencapai kesepakatan sementara terkait pasokan kemanusiaan di pulau karang Ren’ai Jiao, Laut China Selatan.
“Berdasarkan prinsip China dalam menangani situasi saat ini di Ren’ai Jiao, China telah mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai pasokan kemanusiaan untuk kebutuhan hidup, yang mencerminkan niat baik China,” kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Senin(22/7).
Sejak 1999, Filipina telah menempatkan kapal perang BRP Sierra Madre sebagai “markas terapung” bagi penjaga pantainya di Ren’ai Jiao, atau “Beting Ayungin” menurut Filipina, dan secara rutin mengirim logistik ke sana.
“Kami harap Filipina menepati janjinya dan bekerja sama dengan China untuk mengendalikan situasi dengan cara yang tepat,” tambah Mao Ning.
Kesepakatan tersebut didasarkan pada tiga prinsip utama: Filipina diharapkan menarik kapal perangnya dari Ren’ai Jiao; pengiriman logistik akan diizinkan oleh China dengan pemberitahuan sebelumnya; dan segala upaya untuk membangun fasilitas permanen di kapal perang tersebut akan ditolak tegas oleh China.
“Berdasarkan ketiga prinsip di atas, China baru-baru ini melakukan serangkaian konsultasi dengan Filipina mengenai penanganan situasi di Ren’ai Jiao dan mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai pasokan kemanusiaan untuk kebutuhan logistik,” ujar Mao Ning.
Laut China Selatan tetap menjadi titik panas karena klaim teritorial oleh China yang berbenturan dengan klaim dari negara-negara ASEAN seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah