Beijing, Aktual.com – Filipina dikabarkan akan menyewa lima pesawat dari jepang, untuk melakukan ronda di wilayah sengketa Laut China Selatan. Dan hal ini membuat pihak China mengaku khawatir.
“Jika tindakan Filipina adalah untuk menantang kepentingan kedaulatan dan keamanan China, China dengan tegas menentang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, dikutp dari Reuters, Kamis (10/3).
Pihak Filipina sudah melakukan kesepakatan dengan Jepang, untuk menyewa lima pesawat TC-90, guna membantu Angkatan Laut Filipina melakukan ronda di kawasan yang dipandang sebagai wilayahnya.
Filipina memrioritaskan modernisasi angkatan udara dan angkatan lautnya, karena China menempatkan peluru kendali dan pesawat tempur di sejumlah pulau buatan di kawasan sengketa tersebut.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, tempat sekitar 5 triliun dolar AS perdagangan oleh kapal yang melintasi kawasan itu setiap tahun. Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim terhadap kawasan laut itu.
“Saya juga ingin menekankan, Jepang bukanlah bagian dalam masalah Laut China Selatan dan kami tetap waspada tinggi melawan langkahnya,” katanya.
“Kami menuntut Jepang berbicara dan bertindak hati-hati dan tidak melakukan apa pun untuk membahayakan perdamaian dan kestabilan kawasan,” katanya menambahkan.
China, dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, dan Jepang, terbesar ketiga, memiliki sejarah politik yang sulit, dengan hubungan yang tegang dengan warisan serangan Jepang pada Perang Dunia II dan berebut klaim atas sekelompok pulau tidak berpenghuni di Laut China Timur.
Militer Filipina, selama puluhan tahun disibukkan dengan pemberontakan dalam negeri, telah mengubah fokusnya untuk pertahanan wilayah, dengan mengalokasikan 83 miliar peso ( 1,77 miliar dolar AS) sampai 2017 untuk meningkatkan dan memodernisasi angkatan udara dan angkatan lautnya.
Sekutu Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menawarkan bantuan untuk meningkatkan kemampuan udara dan Aquino mengumumkan kedatangan dua peswat pengangkut C130 yang telah diperbaharui pada tahun ini dari Amerika Serikat.
Yang sudah dalam rencana militer Filipina adalah perolehan satu skuadron pesawat tempur multi-peran, baterai peluru kendali udara ke darat, pesawat peringatan dini dan pesawat-peswat pengintai tanpa awak.
Pada pekan lalu, Filipina dan Jepang menandatangani kesepakatan penyerahan peralatan militer dan teknologi, sebuah dokumen Jepang perlu mengizinkan untuk mengekspor senjata dan menjamin mereka tidak akan dialihkan ke pihak ketiga.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara