Sri Mulyani: Rupiah Tembus 14.600 per Dolar AS Imbas dari Krisis Turki: Karyawan PT Ayu Masagung menghitung pecahan 100 dolar AS di Jakarta, Senin (13/8). Nilai tukar rupiah kembali merosot tajam hingga level 14.600 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pekan ini. Sri Mulyani menyebutkan Tekanan terhadap rupiah disebut sebagai imbas dari krisis keuangan yang dialami oleh Turki. PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM

Jakarta, Aktual.com – Bank sentral China mengatakan pada Jumat (26/10) bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian swap atau pertukaran mata uang bilateral dengan mitranya di Jepang. Perjanjian itu akan memungkinkan kedua belah pihak untuk menukar total 200 miliar yuan (sekitar 28,78 miliar dolar AS) untuk 3,4 triliun yen Jepang, dan sebaliknya, People’s Bank of China (PBoC) mengatakan di situs webnya.

“Langkah itu bertujuan untuk meningkatkan stabilitas keuangan kedua negara dan memfasilitasi pertukaran ekonomi dan keuangan bilateral,” kata PBoC.

Perjanjian ini akan berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama. Kesepakatan pertukaran mata uang memungkinkan dua lembaga untuk menukarkan pembayaran dalam satu mata uang untuk jumlah yang setara di pihak lainnya guna memfasilitasi penyelesaian perdagangan bilateral dan menyediakan dukungan likuiditas untuk pasar keuangan.

Kedua pihak juga menandatangani nota kerja sama untuk pengaturan kliring yuan di Jepang. PBoC mengatakan Bank of China cabang Tokyo telah ditetapkan sebagai bank kliring yuan di Jepang. “Pengaturan ini akan mempermudah perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan kedua negara untuk melakukan transaksi lintas batas menggunakan yuan, dan memfasilitasi perdagangan bilateral dan investasi,” kata PBoC.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka