Polisi mendata warga negara China saat penggerebekan di kawasan perumahan di Kabupaten Badung, Bali, Selasa (1/5/2018). Polisi menangkap 103 warga negara China dan 11 WNI di tiga lokasi di Denpasar dan Badung karena diduga telah melakukan kejahatan lintas negara dan melanggar Imigrasi Indonesia. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)

Beijing, Aktual.com – China merilis jenis kasus kejahatan yang mengancam keamanan nasional, Kasus-kasus itu mencakup sejumlah contoh perusahaan dan badan intelijen asing yang mencuri rahasia logam tanah jarang dan benih padi dan teknologi produksi benih nasional, serta pengumpulan data meteorologi secara ilegal.

Dalam salah satu contoh kasus, bermotif keuntungan pribadi, seorang wakil general manajer bermarga Cheng di sebuah perusahaan logam tanah jarang China mengungkapkan berbagai rincian terkait kategori, kuantitas, dan harga pada inventori logam tanah jarang China kepada seorang karyawan bermarga Ye yang bekerja di sebuah perusahaan logam nonbesi luar negeri cabang Shanghai.

Pada November 2023, sebuah pengadilan di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, menjatuhkan hukuman kepada Ye dan Cheng atas sejumlah pelanggaran yang terkait dengan pengadaan dan penyerahan rahasia negara secara tidak sah kepada entitas asing, serta penyuapan.

Dalam kasus lainnya, otoritas keamanan nasional menemukan bahwa seorang mantan general manager bermarga Zhu di sebuah perusahaan teknologi pertanian China menjual lima varietas induk benih padi secara tidak sah dengan berkedok “pemuliaan bersama” kepada perusahaan yang didirikan oleh lembaga spionase asing di China, dengan hasil keuntungan yang melampaui harga jual biasa.

Pada Januari 2024, sebuah pengadilan di Kota Hefei, Provinsi Anhui, menjatuhkan hukuman penjara selama satu setengah tahun kepada Zhu karena menyebarkan informasi intelijen secara ilegal kepada entitas asing. Selain itu, otoritas keamanan nasional juga menjatuhkan hukuman administratif kepada 17 individu lainnya yang terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah lembaga intelijen asing terus memperdalam infiltrasi mereka ke dalam sektor pangan China, mencuri informasi penelitian ilmiah inti negara itu secara ekstensif. Menanggapi hal itu, otoritas keamanan nasional telah memeriksa hampir 100 individu yang terlibat, menghukum 11 perusahaan utama, dan meminta pertanggungjawaban para personel terkait sesuai dengan hukum yang berlaku.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan