Jakarta, Aktual.com — China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen ke 7 persen untuk tahun sehingga pemerintah pusat berjuang untuk mengelola perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Seperti dilansir dari CNN, Senin, (7/3), ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1995 bahwa Beijing telah mengumumkan berbagai target pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan pemerintah bergerak menjauh dari pendekatan sebelumnya menetapkan nomor tertentu untuk pertumbuhan ekonomi.
Setelah puluhan tahun China melakukan ekspansi yang cukup berbahaya, perekonomian China kini melambat. Pemerintah berusaha menggeser mesin pertumbuhan jauh dari ketergantungan pada manufaktur dan investasi utang berbahan bakar terhadap sektor jasa dan belanja konsumen.
Ketidakpastian atas prospek ekonomi China, pendorong utama pertumbuhan global, mengguncang pasar internasional pada awal tahun ini. China tidak membeli sebanyak komoditas seperti dulu, dan dunia ini dibanjiri dengan minyak. mata uang negara, yuan, juga telah jatuh terhadap nilai dollar.
Pemerintah China bergulat dengan kelebihan kapasitas di sektor industri tradisional, dan aktivitas manufaktur terus berkurang. Pihak berwenang mengatakan pekan ini mereka mengharapkan untuk mengurangi 1,8 juta batu bara dan baja pekerjaan.
Ekonom tetap khawatir tentang kesehatan ekonomi, lambatnya reformasi dan risiko sistemik di pasar perumahan dan sektor shadow banking. Para ahli mengatakan pemerintah akan melanjutkan stimulus sedikit demi sedikit untuk mendukung perekonomian dan menjaga risiko tersebut di teluk. Awal pekan ini, pemerintah mengatakan bank mereka bisa meminjamkan lebih. Bank sentral juga telah memotong suku bunga beberapa kali selama setahun terakhir.
Ekspansi dalam kisaran ini dari 6,5 persen sampai 7 persen adalah jauh dari hari-hari ketika ekonomi China telah berkembang pada rata-rata 10% per tahun. Tapi target pertumbuhan sebagian besar masih sejalan dengan apa yang para pejabat pemerintah telah sampaikan pada bulan-bulan menjelang pengumuman.
November lalu, Li mengatakan bahwa China akan mengalamu rata-rata pertumbuhan tahunan minimal 6,5 persen selama lima tahun ke depan untuk memenuhi tujuan pemerintah mendirikan sebuah “masyarakat cukup sejahtera” tahun 2020.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka