Ilustrasi US vs China
Ilustrasi US vs China

Shanghai, Aktual.com – China menuduh Amerika Serikat berulang kali menyalahgunakan aturan perdagangan internasional, saat Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan pemberian lebih banyak tarif pajak pada impor barang China.

Badan Perdagangan Dunia (WTO), yang anti-subsidi pada masa Presiden Obama, memberikan masukan dari Kementerian Perdagangan China untuk mengkritik perilaku Washington dalam urusan perdagangan.

Putusan membuktikan bahwa AS melanggar aturan WTO, dengan berulang kali menyalahgunakan langkah perbaikan perdagangan hingga merusak keadilan dari lingkungan perdagangan dunia, serta memperlemah stabilitas sistem perdagangan multilateral, kata kementerian itu.

Dalam pernyataan di lamannya pada Rabu (21/3) malam, kementerian itu terus mendesak AS membuat lingkungan perdagangan internasional adil dan stabil bagi perusahaan China.

WTO memutuskan bahwa AS belum sepenuhnya mematuhi putusan di tahun 2014 terhadap tarif anti-subsidinya atas berbagai produk China. Namun, putusan itu juga mendukung klaim AS bahwa eksportir China mendapatkan subsidi dari badan publik, meskipun kemudian ada pernyataan dari pihak Beijing yang menyatakan sebaliknya.

China hadir ke WTO pada tahun 2012 untuk menantang tarif anti-subsidi AS atas ekspor produk China seperti panel surya, turbin angin, silinder baja, dan ekstrusi aluminium.

Trump diperkirakan akan mengumumkan lebih banyak tarif yang bertujuan untuk menghentikan pencurian teknologi AS oleh China pada akhir pekan ini, sebuah langkah yang kemungkinan akan memicu pembalasan oleh Beijing dan memicu kekhawatiran perang perdagangan global.

Meskipun belum ada indikasi ukuran dan ruang lingkup mereka, Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer pada hari Rabu mengatakan bahwa tarif akan menargetkan sektor teknologi tinggi China dan mungkin juga ada pembatasan investasi di AS. Sektor lain seperti pakaian juga bisa terkena imbas.

Tajuk di koran “Harian China” menyebutkan bahwa dunia harus berdiri bersama untuk mencegah perang dagang, serta memperingatkan Trump tidak hanya akan menargetkan China.

“Karena AS tampaknya tidak akan memperbaiki cara-caranya, negara-negara lain harus berhenti berharap mereka akan terhindar dari serangan proteksionisnya dan menjadi lebih tegas dalam melawan mereka,” kata surat kabar itu, Kamis (22/3).

“Sejarah menunjukkan tonjolan proteksionisme pada akhirnya bisa menyebabkan perang di suatu tempat di garis depan,” kata “Harian China” menambahkan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: