Jakarta, Aktual.com – Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al- Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) DKI Jakarta, menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW bertajuk ‘Doa Untuk Negeri’ di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Jl Utan Kayu, Jakarta Timur, Minggu (30/12).
Pada acara Maulidul Anwar ini turut dihadiri perwakilan Rais Aam PWNU, Muqaddam Thariqah Tijani KH Muhammad Yunus Abdul Hamid dan Mudir Idaroh Wustho Ketua Jatman DKI Jakarta, KH Muhammad Danial Nafis.
Adapun narasumber utama dalam kesempatan mulia ini adalah Prof Syarif Syekh Muhammad Fadhil Al Jailani, cicit dari Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al Jailani QS ke-25 asal Turki yang telah berada di tengah-tengah jamaah.
Dalam sambutannya Kiai Nafis menjelaskan secara garis besar dakwah di jalan Thoriqoh. Karena melalui Thoriqoh dari masyaikh-masyaikh dan guru-guru akan menjadi penghubung kita menuju Rasulullah SAW hingga Allah SWT. Meski demikian, Khodimu Zawiyah Wa Ma’had Arraudhah Ihsan Foundation, sekaligus Syekh Syadziliyah Qodiriah tak menampik bahwa di Jakarta ini banyak ragam jamaah Thariqoh.
“Ini menjadi tugas untuk mensyiarkan dan mendakwahkan (jalan thoriqoh), khususnya di DKI yang memiliki banyak perbedaan kultur di dalamnya. Karena yang mempunyai sanad (silsilah) itulah yang mempunyai kekuatan jaringan dari bawah sampai ke atas (Rasulullah shallallahu alaihi wasallam),” terangnya.
Sementara itu, KH Muhammad Yunus juga menerangkan tarikat itu adalah sebuah jalan atau metoda tasawuf atau sufisme dalam ajaran Islam. Secara konseptual terkait dengan ḥaqīqah atau kebenaran sejati.
“Dengan kata lain jalan dan tujuan cita-cita kita mendapat berkah dan ridha Allah SWT. Jadi thariqah itu jalan atau cara kita untuk dekat dengan Allah, untuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan thariqah,” ungkapnya.
Menurutnya, Thariqoh itu cara seluruh umat manusia yang ingin mendapat ampunan Allah SWT. “Sehingga bagaimana kita ingin dekat tetapi bapak atau ibu-ibu hadirin semua ingin menuju kesana tapi tidak tahu caranya,” ujar syekh Yunus.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Eka