Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto memanjatkan saat mengikuti rapat Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Capres dan Cawapres Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh nomor urut 01 sementara pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh nomor urut 02. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, AKtual.com – Kedua calon presiden yang akan mengikuti Pemilu Presiden tahun 2019 diharapkan dapat menyediakan skema permodalan yang ramah terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.

“Presiden dan Wakil Presiden terpilih kelak harus menyediakan skema permodalan yang ramah terhadap UMKM,” kata Peneliti CIPS Assyifa Szami Ilman di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurut Ilman, selama ini UMKM seringkali sulit mendapatkan modal dari bank karena sulitnya UMKM dalam memenuhi syarat “creditworthiness” yang menjadi standar bank dalam memberikan pinjaman. “Creditworthiness” diartikan sebagai syarat-syarat kelayakan untuk mendapatkan kredit dari bank.

Hal ini dikarenakan aset yang dimiliki UMKM, umumnya, tidak cukup memadai untuk dijadikan jaminan kepada pihak bank, karena tidak cukup memadainya aset membuat UMKM terkena bunga yang tinggi.

Sementara itu, ujar dia, untuk mereka juga dinilai masih relatif sulit untuk mendapatkan akses ke KUR, usaha skala kecil dan mikro. Usaha skala menengah memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan KUR.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid