Jakarta, Aktual.com – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan, keraguan The Fed atau bank sentral Amerika Serikat untuk menaikkan kembali suku bunganya bakal mengurangi tekanan terhadap negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Apabila The Fed memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga di 2019, atau setidaknya mengurangi jumlah kenaikan yang akan dieksekusi, tentunya hal tersebut akan mengurangi tekanan kepada negara-negara berkembang dalam juga meningkatkan suku bunganya, termasuk Indonesia,” kata peneliti CIPS Assyifa Ilman di Jakarta, Selasa (27/11).

Menurut Ilman, latar belakang keraguan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunganya antara lain karena faktor ketidakpastian akan keputusan perang dagang antara Amerika Serikat dan China pada pertemuan G20 mendatang di Argentina.

Selain itu, ujar dia, indikator lainnya adalah adanya faktor pelemahan perekonomian seperti melemahnya pertumbuhan ekonomi di Jepang dan Jerman pada periode kuartal-III 2018.

“Pemerintah sudah mengantisipasi hal ini dengan memutuskan untuk tetap menaikkan suku bunga terakhir yang dilakukan pada November ini menjadi 6 persen. Kenaikan suku bunga kali ini akan menjadi kenaikan terakhir diluar kemungkinan The Fed cenderung akan tetap menaikkan suku bunganya lagi pada Desember 2018,” urainya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid