Seorang pelajar tengah melakukan transaksi dengan menggunakan JakOne Mobile Bank DKI di salah satu gerai kopi disela sela acara festival seni Alpus Incredibles 6 di Jakarta, Sabtu (28/10). Bank DKI terus mendorong penerapan transaksi non tunai di DKI Jakarta. Per Oktober 2017, pengguna JakOne Mobile telah mencapai 10 ribu pengguna. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan potensi transaksi keuangan digital di Indonesia bakal terus melonjak dengan pesat atau meningkat hampir 100 persen pada 2020 bila dibandingkan 2015.

“Jumlah pengguna transaksi digital pada 2015 adalah sebesar 22,2 juta orang dan diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat di tahun 2020 mendatang,” kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan untuk pasar digital dan transaksi keuangan digital. Potensi itu sudah digambarkan pemerintah dengan target menjadikan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Selain itu, ujar dia, kontribusi pasar digital terhadap produk domestik bruto (PDB) juga diupayakan terus meningkat.

“Kontribusi pasar digital terhadap PDB pada tahun ini diprediksi akan meningkat hingga 10 persen. Berdasarkan data BPS pada 2016, kontribusi pasar digital terhadap PDB Indonesia adalah 3,61 persen. Jumlah ini kembali meningkat menjadi empat persen pada tahun 2017,” jelas Novani.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid