Mahasiswa UPN Jakarta membentang baliho berwajah Menteri BUMN, Erick Thohir di Depan Kantor BUMN, Kamis (14/10).

Jakarta, Aktual.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Telkomsel , Gatot Subroto, Jakarta dan Kantor BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Mereka menuntut agar Menteri BUMN Erick Thohir segera membuka tranparasi data terkait Investasi Telkomsel ke Gojek berjumlah 6,4 Triliun.

Beberapa tuntutan itu, yakni soal tranparasi data Investasi Telkomsel ke Gojek, meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjelaskan apa urgensi Telkomsel menginvestasikan dananya ke Gojek, dan Meminta Presiden Jokowi untuk menindak tegas perbuatan Menteri BUMN yang menurut mereka ada kepentingan di balik Investasi Telkomsel ke Gojek.

“Dalam aksi hari ini kita Himapol UPNVJ menuntut agar Bapak Erick Thohir segera membuka tranparasi data ke publik terkait Investasi Telkomsel ke Gojek sebesar 6,4 Triliun, apakah sampai hari negara untung atau malah buntung.” ucap Koordinator Aksi Raden di lokasi aksi unjuk rasa, Kamis (14/10)

Para peserta aksi unjuk rasa juga mempertanyakan urgensi dari investasi Telkomsel ke Gojek dan bagaimana hitungan untung dari Investasi Telkomsel ke Gojek tersebut.

” Bapak Menteri BUMN tolong jelaskan ke publik apa urgensi Perusahan sekelas Telkomsel menginvestasikan dana ke Gojek. Karena dalam kajian, kami menemukan kejanggalan dimana pertumbuhan saham Gojek hanya sebesar 4% dibanding dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga disuntik oleh Telkomsel,” kata Raden melanjutkan.

Dalam aksinya juga mereka menyoroti adanya aroma oligarki yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Mereka mencurigai ada kepentingan keluarga dalam investasi Telkomsel yang memberikan suntikan dana ke Gojek di mana komisaris utama Gojek merupakan kakak kandungnya sendiri bernama Boy Thohir.

“Kami mencium ada sesuatu berbau kepentingan pribadi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencoba membangun dinasti thohir. Mengapa ? Pertama, karena Komisaris Utama dari Gojek merupakan kakak kandung dari Erick Thohir yaitu Boy Thohir. Kedua, masih banyak perusahaan lain yang lebih berkembang dan maju selain Gojek yang bisa disuntikan oleh Telkomsel. Terakhir, tidak ada urgensi yang penting dalam penyuntikan dana dari Telkomsel ke Gojek dari hasil kajian ekonomi politik kami yang mengundang para ahli dalam bidangnya,” ujarnya.

“Kami juga menduga adanya praktik Rent Seeking di mana setiap kelompok kepentingan akan berupaya mendapatkan ekonomi yang sebesar-besarnya dengan upaya yang dilakukan sekecil-kecilnya,” ujarnya lagi.

Terakhir, para peserta aksi menghimbau kepada semua khalayak untuk terus mengawal dan usut tuntas kasus ini sampai selesai.

“Kami meminta kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk mengawal dan usut tuntas kasus ini sampai selesai. Karena ini berpotensi merugikan negara dengan kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Jika ke depan tidak ada respon dari Bapak Erick Thohir, kami akan menggelar kembali aksi unjuk rasa dengan massa aksi yang lebih besar,” ucap Raden.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra