Pemulung mengangkat sampah yang bisa didaur ulang di TPA Antang Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (5/1). Luas area TPA Antang 14,3 hektar yang telah digunakan sejak tahun 1993 tersebut dianggap tidak mampu lagi menampung volume sampah kota Makassar yang mencapai 800 ton atau sekitar 4.000 kubik per hari. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/aww/16.

Bandung, Aktual.com – Dinas Kebersihan Kota Bandung terapkan program ‘command center’ untuk tingkatkan pelayanan ke masyarakat.

Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana menjelaskan yang dimaksud command center antara lain pemasangan kamera pengawas (CCTV) di tempat sampah dan GPS untuk truk sampah.

Deni mencontohkan saat sampah di lokasi A TPS menumpuk, pihaknya dapat langsung merespon dan menindaklanjuti. Untuk sementara ini CCTV baru terpasang di beberapa titik lantaran dana terbatas. “Misal di TPA Sari Mukti dan beberapa TPS” ucap dia, di Bandung, Kamis (28/4).

Sedangkan GPS untuk memantau pergerakan truk sampah. Mencegah truk sampah lalui jalur yang tidak semestinya. “Dengan GPS, mereka (supir truk) tidak bisa kerja sambilan lagi,” ucap dia.

Saat ini tahap persiapan hardware dan software serta pendukung lainnya sedang dilakukan. Direncanakan pekan depan sudah bisa diperkenalkan sebagai bagian dari wujudkan smart city di Bandung. Deni mengklaim terobosan penggunaan teknologi di urusan pengelolaan sampah merupakan yang pertama di Indonesia. “Mudah-mudahan pekan depan sudah bisa berproses,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: