Jakarta, Aktual.com – Pemprov DKI disarankan mencontek ‘gaya’ pemerintah Hindia Belanda dulu untuk program renovasi sekolah. Saran disampaikan aktivis pendidikan Tamansiswa, Darmaningtyas, mengomentari alasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencoret pengajuan anggaran rehabilitasi sekolah karena berdalih khawatir dikorupsi.
Kata Darmaningtyas, gedung sekolah yang dibangun di jaman Belanda bisa bertahan ratusan tahun hingga sekarang. Itu perlu dicontoh agar tidak tiap tahun selalu ada pengajuan rehabilitasi gedung yang rawan digerus oknum nakal di Pemprov DKI.
“Zaman Belanda bisa bangun bertahan ratusan tahun, kenapa sekarang enggak?” ujar dia kepada Aktual.com, Selasa (29/3).
Ketimbang menyoalkan rawannya anggaran dikorupsi, Pemprov DKI disarankan untuk mengkaji ulang standar pembangunan gedung di Jakarta. “Minimal bangunan sekolah bisa bertahan 50-100 tahun. Itu bisa kok, asal dananya enggak dikorup,” yakin dia.
Selain menyarankan meniru Belanda, Darmaningtyas juga menyodorkan usul lain untuk pembangunan gedung sekolah. Yakni dengan memakai model swakelola yang melibatkan orang tua murid dan masyarakat sekitar.
Sebab menurut dia pilihan model tender seperti yang sekarang dipilih Ahok ternyata juga tidak lebih baik. Dimana masih ada kontraktor-kontraktor yang kongkalikong untuk memenangkan proyek, namun tidak memiliki kemampuan yang baik. Alhasil duit habis terkuras, kualitas bangunan yang dibuat pun buruk.
“Masalahnya, mau dipakai enggak cara itu (swakelola)?” tandas alumnus Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) ini. Diketahui, menurut catatan Dinas Pendidikan DKI ada 823 dari 1.708 atau hampir setengah dari gedung sekolah di DKI tidak layak pakai.
Artikel ini ditulis oleh: