Menko Maritim yang juga pejabat lama Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Jakarta, Senin (17/10/2016). Menteri ESDM Ignasius Jonan beserta Wakil Menteri Archandra Tahar resmi menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memimpin jajaran Kementerian ESDM.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) menegaskan akan melakukan negosiasi kembali sejumlah kontrak KKKS untuk efisiensi cost recovery yang dirasa terlalu besar dan membebankan keuangan negara.

Dia memperkirakan hasil negosiasi itu akan mampu menekan cost recovery hingga mencapai 5 persen, sedangkan untuk proyek migas yang belum ditandatangani COD nya, akan dilakukan efisiensi hingga 30 persen.

“Selama ini cost recovery tidak ada yang singgung. Itu kita tekan cost recovery. Yang sudah kontrak berkemungkinan bisa direvisi turun diperkirakan 5 persen, sedangkan yang belum kontrak bisa sampai 30 persen,” kata Luhut di kantornya, Selasa (18/10).

Kemudian untuk tahun ini, Tokoh Senior Golkar iniĀ akan menekan cost recovery hingga sampai pada angka USD10.4 miliar, sedangkan tahun depan dia berencana akan menekan cost recovery hingga jauh di bawah angka tersebut.

Untuk ini juga, dia mengaku telah memarahi SKK Migas, dan dia juga menuding lembaga itu melakukan kebohongan atas perhitungan cost recovery.

“Makanya SKK Migas saya marah itu, dia komentar bahwa saat itu perhitungannya dilakukan karena harga minyak tinggi hingga cost recovery besar, bohong itu. Kita inigin tahun ini USD10,4 miliar dan tahun depan lebih rendah dari itu,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan