Jakarta, Aktual.co — Perusahaan “private equity” Creador menempatkan dana investasi kepada PT Bank Index Selindo sebesar Rp290 miliar atau sekitar 24 juta dolar AS untuk pengembangan bisnis perbankan.
“Bank Index fokus terhadap segmen usaha kecil menengah (UKM) , suatu segmen yang memiliki lintas pertumbuhan yang kuat dan merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, hal itu yang menjadi salah satu pendorong Creador melakukan investasi,” kata Senior Managing Director Creador Indonesia Cyril Noerhadi di Jakarta, Selasa (17/3).
Menurut dia, Bank Index akan memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan mereka karena memiliki kapasitas dan plattform yang kuat untuk menjadi bank UKM terkemuka di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa salah satu acuan Creador melakukan investasi pada Bank Index juga karena kinerja Bank Index yang cukup baik. Dalam lima tahun terakhir ini, Bank Index mencatatkan pertumbuhan sekitar 30 persen per tahun.
“Kami melakukan penyertaan modal terhadap Bank Index sebagai investasi jangka panjang dalam 7-8 tahun mendatang,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak akan mengubah bisnis model yang sudah dilakukan Bank Index, namun tetap melakukan pengawasan dan penyesuaian untuk pengembangan bisnis ke depan.
Sementara itu, Presiden Direktur Bank Index, Charlie Paulus mengatakan bahwa investasi dari Creador membuat ekuitas perusahaan meningkat menjadi Rp900 miliar, yang membantu meningkatkan kecukupan modal menjadi 22,2 persen.
“Masuknya investasi itu, menjadikan Creador menguasai 20 persen saham Bank Index,” ujarnya.
Pada tahun ini, ia meyakini ekuitas perusahaan akan meningkat menjadi Rp1 triliun seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selanjutnya, perseroan akan mengembangkan bisnis ke dalam “electronic channel”.
“Saat ini, perusahaan berada dalam kategori Bank BUKU I, setelah masuk dalam BUKU II Bank Index akan masuk dalam bisnis ‘electronic channel’, kita sudah siap untuk diluncurkan,” katanya.
Charlie Paulus menargetkan Bank Index dapat meningkatkan penyaluran kredit sebesar Rp6 triliun pada 2015, lebih tinggi 33 persen dibandingkan realisasi 2014 senilai Rp4,5 triliun. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 24,5 persen menjadi Rp6,5 triliun, dan total aset sebesar Rp7,6 triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














