Palembang, Aktual.com– Crivisaya Ganjar menggelar diskusi peringati bulan Bung Karno di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan pada Jumat sore 7 Juli 2023.
“Tujuannya di sini yang pasti (ingin) mereaktualisasi pemikiran-pemikiran dari Bung Karno untuk kami transformasikan kepada alumni-alumni muda sekarang,” kata Koordinator Wilayah (Korwil) Crivisaya Sumatera Selatan, Rangga Azza saat Kegiatan ini bertajuk Diskusi Reaktualisasi Nilai Ideologi di Era Bung Karno pada Jumat sore (7/72023).
Kegiatan tersebut diakui dalam rangka memeriahkan Bulan Bung Karno yang diperingati setiap Juni oleh berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali akademisi lulusan Universitas Sriwijaya dan Universitas Lampung yang tergabung dalam Crivisaya Ganjar.
“Kami masih ingin merasakan dari ghiroh bulan Bung Karno. Makanya, kami mengadakan Diskusi Reaktualisasi Nilai Ideologi di Era Bung Karno ini,” ujar Rangga.
Rangga menyebut kegiatan tersebut disambut antusias para alumni Universitas Sriwijaya dan Universitas Lampung yang berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Selatan maupun Provinsi Lampung.
“Respons peserta cukup antusias. Banyak pemuda yang sudah hadir karena kami mengundang pemuda karena memang Crivisaya ini bergerak di bidang alumni. Alumni Universitas Sriwijaya dan Universitas Lampung,” katanya.
Selain itu, Rangga menyebutkan aspek lain yang membuat kaum muda di Sumatera Selatan banyak tertarik mendukung Ganjar menjadi Presiden 2024 mendatang.
“Justru untuk dukungan (kepada Ganjar) itu cukup antusias karena Pak Ganjar sendiri terkenal dengan sosok pemimpin yang milenial. Jadi, memang sudah tidak asing dari para pemuda, kita milenial,” tutur Rangga.
Pemuda Harus Paham Nilai Luhur Pancasila
Dalam waktu yang sama, Dicky Yanuardi yang menjadi pengisi materi diskusi mangatakan kaum muda zaman sekarang memerlukan kegiatan-kegiatan semacam itu untuk menambah pemahaman dan pengetahuan tentang nilai-nilai luhur ideologi Pancasila dari para pendiri bangsa.
“Kegiatan ini suatu kegiatan yang positif. Bahwasanya, untuk membangun kembali atau mengingatkan kembali kepada kaum muda khususnya. Bahwasanya, sebagai kaum muda itu harus mempunyai suatu bentuk karakter yang tertanam di diri mereka sebagai pemuda Indonesia. Khususnya, tentang ideologi Pancasila,” tuturnya.
Dicky menyimpulkan isi diskusi sore itu banyak membahas dan membedah ideologi Pancasila dari hasil pemikiran para pendiri bangsa, khususnya Soekarno yang menjadi Presiden Indonesia pertama.
“Secara keseluruhan, dari tema sendiri tentang revitalisasi nilai ideologi. Yang ingin ditekankan di poin ini adalah menjadikan kembali spirit nilai ideologi pancasila itu ada di setiap ghirohnya anak-anak muda pada saat ini,” katanya.
Menurutnya, Pancasila yang dianut saat ini berawal dari ideologi marhaenisme yang diusung oleh Soekarno. Adapun, kandungannya disebut terdiri dari tiga aspek ideologi yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.
“Bahwasanya, tentang marhaenisme itu sendiri, pancasila itu sendiri, menganut tentang ada spirit ada 3 spirit ideologi. Yang pertama adalah spirit sosiodemokratis, kemudian sosionasionalis dan ketuhanan yang berkebudayaan,” tuturnya.
Dicky berharap langkah para sukarelawan Crivisaya Ganjar dapat memicu komitmen generasi muda untuk mengaktualisasikan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Tiga aspek itu sendiri yang saat ini kita lihat setelah hampir 78 tahun merdeka, itu sudah mulai luntur di setiap citra diri pemuda. Maka dari itu, suatu bentuk kegiatan positifnya adalah Crivisaya Ganjar sendiri mengusung tema ini,” terang Dicky.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra