Kecilnya daya serap industri hilir karet disebabkan jumlah perusahaan yang ada memang belum banyak. Ini disebabkan teknologi yang digunakan lebih canggih dibandingkan sekadar memroduksi karet remah.
Selain itu, tentu aja, modal yang dibutuhkan juga lebih besar. Mereka antara lain memproduksi ban mobil, vulkanisir ban, sarung tangan, alas kaki, karpet, barang-barang karet, dan benang karet.
‘Bagi tugas’
Kenapa Pemerintah tidak mengarahkan perhatian di sini? Dengan begitu ada semacam ‘pembagian tugas’ antara pelaku lokal dan investor asing. Buat remah karet yang teknologi dan modalnya tidak tinggi, biarlah diurus produsen lokal. Sedangkan untuk industri hilir karet yang teknologinya lebih canggih dan rakus kapital, jadi bagian investor asing.
Membuka industri crumb rubber yang saat ini sudah sesak dengan para pemain yang ada, hanya akan membuat kian terjun utilisasi kapastitas. Artinya, tingkat inefisiensi makin tinggi.
Biaya produksi per unit cost bakal melonjak. Celakanya, kenaikan biaya tersebut tidak bisa serta-merta dikompensasi dengan menaikkan harga ekspor. Pasalnya, harga ditentukan oleh pasar internasional.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid