Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi menilai perebutan kekuasaan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan nilai dan norma hukum yang telah diatur dalam konstitusi menyebabkan keretakan kohesi sosial di masyarakat.
“Fenomena perebutan kekuasaan ini jadi daya rusak yang sangat dahsyat terhadap kohesi sosial masyarakat,” tutur Kristiadi, Selasa (8/5) malam.
Menurut dia, sejak zaman Orde Lama hingga pascareformasi saat ini, sudah banyak tokoh-tokoh besar pendiri bangsa jatuh karena ada gesekan dalam memperebutkan kekuasaan.
Cara memperebutkan kekuasaan dengan menggabung-gabungkan ajaran agama apapun dengan kekuasaan, kata Kristiadi, dapat membawa keretakan antar hubungan masyarakat.
“Penggunaan politik identitas untuk merebut suatu kekuasaan tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor yang bisa merusak Kohesi sosial dalam masyarakat,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid