Jakarta, Aktual.co — Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan bahwa dalam sensus yang dilakukan terhadap internal PDI Perjuangan muncul fakta jelang kongres, jika ketua partai di daerah sudah berani buka suara untuk memilih ketua umum di luar trah Soekarno.
Demikian diungkapkan peneliti CSIS, Philips J Vermonte saat pemaparan publikasi hasil sensus “PDIP : Masalah Pelembagaan dan Kepemimpinan Partai”, Jakarta, Rabu (1/4)
Menurut dia, dari hasil sensus yang dilakukan CSIS, sebanyak 51,8 persen ketua partai di PDIP harus dari trah Sukarno. Namun ada juga sebesar 47,5 persen ketua partai yang menyatakan ketua umum PDIP tidak harus lagi dari trah Soekarno.
“Ini kan PDIP ada di persimpangan jalan. Walau memang tak terlihat di kongres ini, tapi lima tahun lagi bisa berubah,” ucap Philips.
Masih kata dia, dari hasil sensus CSIS itu, ketua partai menempatkan Megawati Sukarniputri sebagai trah Soekarno yang paling pantas memimpin dengan perolehan dukungan 57,4 persen. Menyusul dibawahnya Puan Maharani (30,2) Prananda (5,4) Guntur Sukarnoputra (0,8) dan tidak jawab (6,2).
Sementara dari luar Sukarno, nama Joko Widodo ditempatkan paling pantas memimpin sebesar 47,3 persen. Menyusul dibawahnya Ganjar Pranowo (14,9), pramono Anung (11,3), Tjahjo Kumolo (4,1), Maruarar Sirait (1,4), lainnya (6,3) dan tidak jawab (17,9).
“Makanya kita harus pantau lima tahun kedepan tokoh-tokoh diluar trah Soekarno itu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang