Jayapura, aktual.com – Pencarian helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak dalam penerbangan antara Oksibil-Jayapura, Papua diwarnai cuaca buruk.

“Tim SAR gabungan tidak dapat melakukan pencarian akibat cuaca buruk,” kata Kepala SAR Jayapura Putu Arga di Jayapura, Sabtu (29/6).

Putu yang dihubungi melalui telepon selularnya mengaku hingga kini tim SAR Jayapura belum bisa diterbangkan akibat cuaca buruk.

Pesawat CN 295 milik TNI AU membawa bahan bakar minyak dan tim SAR Jayapura terpaksa kembali ke base ops Lanud Silas Papare akibat cuaca buruk, termasuk helikopter dari Timika. Bahkan jarak pandang dilaporkan enam kilometer. Namun pesawat caravan milik AMA sekitar pukul 12.30 WIT berhasil mendarat di Oksibil, kata Putu seraya menambahkan, pencaharian lewat darat dari Oksibil juga dilakukan dengan membagi tiga tim.

“Sampai sekarang belum ada laporan tentang adanya tanda-tanda keberadaan helikopter yang dilaporkan hilang kontak sejak pukul 11.49 WIT,” kata Putu Arga.

Putu menambahkan, PT Palapa juga membantu dengan mengerahkan helikopternya dari Wamena. “Mudah-mudahan cuaca bisa kembali bersahabat sehingga pencarian dan pengiriman tim SAR dapat segera dilakukan,” harap Putu.

Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan “terima kasih” setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara. Adapun nama anggota satgas pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam heliter kopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin