Sibolga, Aktual.com –  Cuaca di perairan Sibolga-Tapteng saat ini sulit untuk diprediksi. Untuk itu, nelayan diimbau untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

“Kita kan berdasarkan BMKG juga, jadi disaat operasi tadi, kita sampaikan ke nelayan disitu untuk berhati-hati, sampai akhir Maret cuaca ekstrem, kadang dia normal, kadang dia badai. Ini perlu diperhatikan nelayan, disaat perubahan cuaca begini yang tidak kita duga,” ujar Korpos SAR Sibolga, Torang Hutahaean kepada wartawan, Rabu (9/3).

Penuturan Torang, cuaca ekstrem dan tak bisa diprediksi ini berbeda dengan bulan-bulan yang memang tercatat sebagai bulan dengan angin kencang dan ekstrem.

“Seperti bulan-bulan kemarin, November-Desember, cuaca badai, curah hujan tinggi. Ini kan karena memang cuaca tidak diprediksi,” katanya.

Diketahui, akibat badai dan angin kencang, sebuah kapal nelayan bernama Salam Rezeki Hanum tenggelam di perairan pulau Ilik di perbatasan Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah, Senin (7/3) malam.

Sebanyak 4 awak kapal terjatuh ke laut, 3 awak berhasil diselamatkan tak lama berselang insiden itu. Sementara, seorang awak lainnya baru berhasil ditemukan, Rabu (9/3) hari dalam kondisi selamat.

Artikel ini ditulis oleh: