Warga turun dari kapal feri di dermaga penyeberangan Ujung-Kamal, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/2). Usai keputusan penuruan tarif jalan Jembatan Suramadu turun sebesar 50 persen, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jawa Timur berharap pemerintah bisa memberikan Public Service Obligation (PSO) agar tetap bisa melayani masyarakat yang masih setia menggunakan jasa penyeberangan Ujung-Kamal tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) mengalihkan rute pelayaran dari Sinabang di Kabupaten Simeulue menuju Meulaboh Aceh Barat dalam sepekan karena belum kondusifnya cuaca di perairan setempat.

Kepala ASDP Meulaboh, Dasrizal mengatakan kebijakan tersebut telah dibicarakan secara internal serta dengan pengelola pelabuhan penyeberangan Meulaboh serta otoritas pelabuhan di wilayah setempat.

“Hasil kordinasi dengan internal kita, KSOP dan UPTD Pelabuhan, sementara waktu karena cuaca di Meulaboh belum kondusif untuk KMP Teluk Sinabang akan kita alihkan ke Labuhan Haji dengan hari yang sama, Minggu, Selasa dan Jum’at,” ujar Kepala ASDP Meulaboh, Dasrizal saat dihubungi dari Meulaboh, Minggu (2/7).

Kebijakan pengalihan tempat pendaratan dan sandar KMP Teluk Sinabang di Kabupaten Aceh Selatan tersebut untuk menghindari terjadi kerusakan kapal feri serta keselamatan penumpang dan barang saat berada di area kolam pelabuhan Meulaboh.

Hal tersebut sudah terjadi pada hari pertama dimulainya aktivitas pelayaran pasca lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 Masehi yakni pada Jum’at (30/6), KMP Teluk Sinabang gagal membongkar muatan karena alun ombak sangat besar menerpa lambung kapal.

Hanya 2-3 orang yang berhasil turun, kemudian tali tambatan kapal terputus, ada 45 orang penumpang serta lima unit mobil serta kurang dari 10 unit sepeda motor gagal didaratkan, kemudian pendaratan dan sandar dialihkan ke Labuhan Haji.

“Waktu kita coba merapat sandar tidak aman, nahkoda tidak bertahan di dermaga, keluar lagi, dilakukan dua kali. Sudah ada bertahan beberapa menit, ada penumpang yang turun, bila terus bertahan maka mengalami resiko benturan kapal dan sebagainya,”sebutnya.

KMP Teluk Sinabang berlayar kembali dalam waktu sekitar 8,5 jam dari Meulaboh menuju Labuhan Haji, di sana barulah penumpang dan kendaraan mudah di daratkan, selama pelayaran tidak ada persoalan, karena permasalahan hanya di dermaga Meulaboh.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka