ikan teri asin
ikan teri asin

Jakarta, Aktual.com – Produksi teri asin di Pulau Pasaran, Kota Bandarlampung anjlok sejak pekan lalu hingga sekarang, sehingga sebagian besar usaha pembuatan ikan asin di pulau ini berhenti sementara karena keterbatasan pasokan ikan teri segar.

“Faktor cuaca mengakibatkan hasil tangkapan nelayan anjlok. Arus laut di perairan Lampung cukup kencang. Akibatnya, sangat sedikit hasil tangkapan nelayan, sehingga banyak perajin tutup usaha sementara karena tidak ada bahan baku untuk diolah menjadi ikan teri asin,” kata salah seorang perajin ikan Sarnoto, di Pulau Pasaran Bandarlampung, Senin (21/11).

Ia menyebutkan dirinya sehari hanya mampu menghasilkan ikan teri sebanyak 50 kg karena ketiadaan bahan baku, yakni teri segar hasil tangkapan nelayan setempat. Dalam kondisi normal, dalam sehari mampu memproduksi ikan teri asin berkisar 1-2 ton yang dikirimkan ke Jabotabek dan daerah lainnya di Sumatera. Pulau Pasaran dalam sehari mampu memproduksi ikan teri berkisar 20-30 ton saat kondisi cuaca baik.

Sarnoto menyebutkan harga ikan teri nasi mencapai Rp90.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp65.000/kg. Harga ikan teri lainnya, seperti teri jengki juga naik dari Rp45.000/kg menjadi Rp60.000/kg.

Menurut dia, para nelayan di Pulau Pasaran banyak yang memilih tidak melaut untuk sementara waktu, karena biaya operasional melaut tidak sebanding dengan risiko dan hasil yang didapatkan.

“Kalau cuaca sudah membaik, nelayan akan melaut lagi, dan usaha produksi ikan teri asin di pulau ini juga bakal pulih lagi. Namun sampai kapan, kami tak tahu karena tergantung alam,” katanya lagi.

Sejumlah perajin ikan asin lainnya juga membenarkan mereka berhenti sementara memproduksi ikan teri asin karena ketiadaan bahan baku.

Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri utama di Kota Bandarlampung. Dalam sehari bisa diproduksi sedikitnya 30 ton ikan teri berkualitas.

Selain untuk memenuhi kebutuhkan ikan di Bandarlampung, ikan teri dari Pulau Pasaran juga dikirimkan ke Jawa, terutama ke Jabotabek dan Bandung atau diekspor.

Pulau Pasaran merupakan pulau di pesisir Bandarlampung, dan kini bisa dijangkau menggunakan jembatan sepanjang 500 meter yang dibangun pemerintah.

Pulau itu hanya bisa dijangkau dari kawasan Telukbetung menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki sekitar 2 km maupun menggunakan perahu.

Pulau Pasaran mempunyai keunikan tersendiri karena sangat dekat dengan daratan, tepatnya di Kecamatan Teluk Betung Barat (TBB) Kota Bandarlampung. Luas pulau ini sekitar delapan hektare dengan jumlah penghuni tahun lalu sekitar 240 kepala keluarga (KK).

Hampir semua penduduk Pulau Pasaran berprofesi sebagai pengolah ikan kering.

Kualitas ikan kering dari Pulau Pasaran tidak kalah dengan produk ikan teri dari daerah lain, seperti teri medan, dengan spesifikasi perut utuh dan kepala tidak patah. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka