Wakil Ketua DPR RI Korpolkam Fadli Zon (Dok DPR)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut deklarasi dukungan yang dilakukan oleh sejumlah keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) kepada Prabowo-Sandi akan mendongkrak perolehan suara pasangan tersebut dalam Pilpres 2019.

“Tentu dukungan itu dapat menambah suara Prabowo/Sandi. Hubungan Prabowo dengan tokoh-tokoh ulama bukan baru kemarin sore, melainkan sejak puluhan tahun lalu,” kata Fadli di Jakarta, Kamis (29/11).

Menurutnya, pihak koalisi Prabowo-Sandi sangat senang dengan adanya dukungan yang dideklarasikan oleh para keturunan pendiri NU.

Fadli Zon menilai, para keturunan pendiri NU itu memiliki posisi dan keberadaanya diakui masyarakat di daerahnya masing-masing.

“Prabowo memiliki relasi hubungan yang baik dengan kalangan nahdiyin. Selain itu dengan Muhammadiyah, Persis, Nahdlatul Wathan, dan Dewan Dakwah Indonesia,” ujarnya.

Ia menyatakan tidak khawatir apabila dukungan para pendiri NU itu disebut bentuk polaritas dalam organisasi masyarakat berbasis agama.

Menurut Fadli, pernyataan dukungan politik itu mengatasnamakan pribadi, bukan organisasi NU, karena tidak ada organisasi yang solid nendukung calon tertentu, semuanya terbelah.

“Itu karena konsekuensi dari demokrasi, dan organisasi punya aturan sendiri. Jadi, bukan karena organisasi, melainkan orang-orangnya punya aspirasi yang berbeda,” kata Wakil Ketua DPR ini.

Sebelumnya, sejumlah kiai dan ulama dari Jawa Timur yang berasal dari keturunan pendiri NU memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo/Sandi.

Kiai Haji Hasyim Karim, cucu salah satu pendiri NU K.H. Bisri Syansuri, menyebutkan beberapa alasan mengapa pihaknya mendukung Prabowo/Sandi, salah satunya terkait program ekonomi yang diusung Pasangan Calon Nomor Urut 02 ini.

“Kebanggaan kita yang terahir adalah bagaimana kita fokus mengatasi persoalan ekonomi,” kata Kiai Hasyim di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (28/11) malam.

Pertemuan tersebut dihadiri puluhan cucu para pendiri NU antara lain Gus Irfan yang merupakan cucu K.H. Hasyim Asyari, K.H. Hasib Wahab (anak K.H. Wahab Abdullah), dan K.H. Hasyim Karim (cucu K.H. Bisri Syansuri).

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan