Oleh karenanya, kata Sutiaji, untuk membantu warga kurang mampu tersebut, ia menggagas “Gerakan Santunan (sodaqoh) Seribu Rupiah” setiap hari. Sebagai tahap awal sekaligus contoh, gerakan tersebut akan diberlakukan dan wajib bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemkot Malang.
“Gerakan ini akan dikendalikan dan dikoordinasi langsung oleh Sekda Kota Malang,” kata Sutiaji.
Saat ini jumlah ASN di lingkungan Pemkot Malang mencapai 7.300 orang. Jika Gerakan Santunan Seribu Rupiah itu berjalan dengan baik, dalam satu hari akan terkumpul dana Rp7,3 juta. Dalam satu bulan dengan proyeksi 25 hari kerja akan terkumpul Rp182,5 juta dan satu tahun bisa mencapai Rp2,19 miliar.
Kelihatannya, lanjut Sutiaji, memang sederhana. Meski sederhana, tetapi pasti akan ada saja komentar negatif.
“Meski demikian, kami tetap bergerak, harus dimulai dan niat baik jangan ditunda, bahkan sodaqoh menjadi solusi ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Bila perlu saya bersama Wawali dan Sekda membawa kotak amal dari satu OPD ke OPD lainnya agar gerakan ini berjalan dan masyarakat kurang mampu bisa terbantu, sehingga bisa lepas dari jeratan rentenir,” paparnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid