Jakarta, Aktual.com- Dua awak kapal dari Kapal Fu Yuan Yu 831 asal China, ditetapkan sebagai tersangka, lantaran ketahuan mencuri ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Menurut Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang, NTT Mubarak kedua awak kapal tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka setelah terlibat pencurian ikan di Wilayah Indonesia, 30 November 2017 lalu.
“Kami sudah naikkan status nakhoda kapal (Wheng Zhiye) dan kepala kamar mesin (belum diketahui identitasnya) KM Fu Yuan YU 831 sebagai tersangka,” kata Mubarak seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (10/12) malam.
Sementara 19 awak kapal lainnya lanjut Mubarak, tidak dikenakan proses hukum karena berstatus non justicia, hanya sejumlah di antara mereka masih dimintai keterangan sebagai saksi.
Mubarak mengatakan ke 19 awak kapal yang berasal dari berbagai negara itu kemudiab akan dipulangkan kembali ke negaranya. Dan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak imigrasi.
“Dua awak yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu saat ini masih diproses penyidik PSDKP Kupang dan setelahnya akan disusun berkas perkara untuk diproses lebih lanjut ke pihak Kejaksaan setempat,” kata Mubarak.
Mubarak mengatakan kedua orang tersangka tersebut disangkakan telah melanggar tindak pidana perikanan dan akan dijerat pasal 92 junto Pasal 26 ayat 1 junto Pasal 93 ayat 2 junto Pasal 27 ayat 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Sebelumnya siberitakan, petugas dari Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pemeriksaan secara intensif pada nakhoda dan 21 anak buah kapal (ABK) Fu Yuan Yu 831.
Kapal berbendera China itu ditangkap karena telah memasuki wilayah Perairan NTT. Kepala PSDKP Kupang, Mubarak mengatakan, kapal itu milik Fred Ho dan berukuran 598 GT.
Menurut Mubarak, kapal itu berada pada posisi 11°09,943’S – 126°12,441’E ZEEI WPP 573 saat diamankan, atau sudah masuk wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs
