Pekerja melakukan pemasangan kabl listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Cikajang, Garut, Kamis (25/8). Presiden Joko Widodo menekankan agar daerah-daerah yang kurang pasokan listrik diberikan prioritas dalam pembangunan kelistrikan. Baik lewat percepatan dengan mobile power plant maupun lewat kapal, sehingga keluhan dari masyarakat bisa diatasi. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) Telah menyampaikan sebanyak 34 proyek pembangkit mengalami mangkrak dengan kapasitas total sebesar 627.8MW. Proyek yang ditandatangani dalam kurun waktu 2007 hingga 2013 ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dari penjelasan Kepala Satuan Komunikasi PLN, I Made Suprateka, sebanyak 17 proyek yang tengan berjala akan terus dilanjutkan, sedangkan 6 proyek telah diputuskan kontraknya, yang mana dana jaminan dari proyek itu diambil oleh PLN untuk dilanjutkan penyelesaiannya.

Namun sisanya sebanyak 11 proyek telah mengalami terminasi, untuk saat ini Suprateka mengungkapkan bahwa PLN tengah mempersiapkan opsi pengganti.

“Kami sedang carikan solusi tercepat untuk menggantikan proyek-proyek yang terminasi ini,” kata Suprateka, Rabu, (23/11).

Adapun 34 proyek mangkrak itu terdapat 5 pembangkit di wilayah pulau Sumatera. Yaitu PLTU Tembilahan (EPC) 2x7MW dengan status lanjut. Sedangkan PLTU Kuala Tungkal 2x7MW, PLTU Bengkalis 2x10MW, PLTU Ipuh Seblat 2×3 MW dan PLTU Tembilahan (IPP) 2×5,5 MW mengalami terminasi.

Untuk proyek pembangkit wilayah Kalimantan terdapat 10 proyek dengan status 5 proyek akan dilanjutkan yaitu PLTU Malinau 2x3MW, PLTU Parit Baru 2x50MW, PLTU Bengkayang 2×27,5MW, PLTU Tj Redep 2x7MW dan PLTU Tj Selor 2×7.

Selain itu ada dua yang bersatu terminasi namun telah diputuskan utuk lanjut, yaitu PLTU Sampit 2×25 MW dan PLTU Kotabaru 2x7MW. Kemudian yang terminasi berjumlah 3 pembangkit, PLTU Tarakan 2x7MW
PLTU Buntok 2×7 dan PLTU Kuala Pambuang 2x3MW.

Lebih lanjut untuk proyek mangkrak wilayah Sulawesi dan Nusatenggara berjumlah 14 proyek, 8 diantaranya akan dilanjutkan yaitu PLTU Ampana 2x9MW, PLTU Buleleng 2×0,6MW, PLTU Rote Ndao 2x3MW, PLTU Sumbawa Barat 2x7MW, PLTU Kendari Expansi 1x10MW, PLTM Lapai 2 2x2MW, PLTU Talaud 2x3MW, dan PLTU Alor 2x3MW.

Sisanya 3 berstatus terminasi akan dilanjutkan yaitu PLTU Atambua 4x6MW, PLTU Gorontalo 2x25MW, dan PLTU NTB Bima 2x10MW. Serta 3 lagi berstatus terminasi belum mendapatkan solusi, yaitu PLTU Bau-Bau 2x7MW, PLTU Raha 2×3 MW, dan PLTU Wangi-Wangi 2x3MW.

Terakhir bagian Maluku dan Papua terdapat 5 pembangkit mangkrak. Sebanyak 3 akan sedang berlanjut yaitu PLTU Sofifi 2x3MW, PLTU Timika 4×7 MW, dan PLTU Waii Ambon 2×15. Sedangkan PLTM Kalibumi 2,6MW terminasi namun sudah ada jalan solusi, dan PLTU Jayapura 2x15MW terminasi belum menemukan solusi.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka