Sejumlah warga memadati lokasi jalan masuk ke desa yang terendam banjir luapan Sungai Kampar di Desa Buluhcina, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (12/2). Banjir tersebut merendam puluhan ribu rumah warga di tiga kabupaten di Riau diantaranya Kabupaten Rokan Hulu, Kampar dan Kuantan Singingi. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww/16.

Pangkalpinang, Aktual.com – Banjir besar yang melanda Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menimbulkan kerugian besar.

Seperti yang dialami pedagang kelontong, buah-buahan, sayur mayur, elektronik dan kebutuhan lain di kawasan Pasar Pembangunan Pangkalpinang. Seluruh barang dagangan mereka terendam air.

“Kami tidak bisa lagi berjualan karena barang dagangan rusak terendam banjir yang mencapai 1,5 meter hari Selasa lalu,” kata Mirna, salah seorang pedagang kelontonganMirna di Pangkalpinang, Sabtu (13/2).

Tidak hanya itu, lapak-lapak tempat dagangan pedagang juga mengalami kerusakan parah, karena pasar bagian bawah berdekatan dengan aliran sungai Rangkui.

Saat ini, ujar dia, pedagang hanya berharap bantuan dari pemerintah daerah, perbankan untuk memberikan pinjaman modal usaha, agar kami bisa menghidupi keluarga,” katanya sambil meneteskan air mata.

Ia mengatakan untuk memulai usaha kembali membutuhkan modal besar, apalagi harga beras, minyak goreng, gula pasir dan barang dagangan lainnya di daerah asal barang yaitu Pulau Jawa dan Sumatera mengalami yang cukup tinggi.

“Saat ini kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena rumah juga terendam banjir beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Demikian juga Susan pedagang sayur mayur yang terlihat sedih dan bingung untuk memulai usahanya.

“Saat ini saya dan keluarga terpaksa mengunsi di tenda-tenda pengungsian karena rumah rusak parah akibat banjir,” katanya bernada emosi karena tidak mampu menahan kesedihannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara