Surabaya, Aktual.com – Suasana sidang Dahlan Iskan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya yang berlokasi di Sidoarjo memang didatangi massa pendukung Dahlan. Namun, selama proses persidangan dengan agenda pembacaan eksepsi, suasana cukup hening. Hal ini lantaran saat membacakan nota keberatan, Dahlan Iskan tak kuasa menahan tangis.
Sontak, seluruh mata yang hadir di persidangan tertuju pada Dahlan Iskan yang duduk di kursi pesakitan menghadap hakim Taslin.
Mantan Menteri BUMN Dahlan itu menjelaskan jika selama menjabat sebagai Direktur Utama di PT Panca Wira Usaha, Dahlan mengaku tak menerima gaji, bahkan tak memakai fasilitas PT Panca Wira Usaha.
Namun, ia merasa aneh jika ditetapkan sebagai tersangka dengan seolah-olah ada unsur dipaksakan. Dahlan juga menuding seolah olah Jaksa menangani kasus dengan tebang pilih.
“Kasus yang sudah terang-benderang dan sangat jelas permainannya, hanya diusut-usut, dan ujung-ujungnya tidak jadi perkara,” kata Dahlan Iskan di Surabaya, Selasa (13/12).
Tetapi, lanjutnya, ada yang sulit disebut korupsi justru diperkarakan oleh Jaksa dengan menggunakan segala cara secara tergesah-gesah.
“Gaya kejaksaan seperti itu Yang Mulia, yang membingungkan masyarakat. Ini jelas telah menghancurkan semangat anti korupsi di kalangan masyarakat yang membuat masyarakat bisa mempercayai istilah nasib-nasiban,” kata Dahlan dengan menahan tangis.
Seperti diketahui Dahlan Iskan ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jatim karena diduga telah menjual aset PT Panca Wira Usaha. Saat itu Dahlan menjabat sebagai Direktur Utama.
(Laporan: Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
