Petugas KPPS menghitung suara Pilkada DKI Jakarta di TPS 27, Kebagusan, Jakarta, Rabu (15/2). TPS 27 Kebagusan yang merupakan tempat kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dimenangkan oleh pasangan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dengan 254 suara sedangkan paslon Anies-Sandi mendapatkan 207 suara dan Agus-Sylvi mendapatkan 85 suara dari total 553 suara. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ama/17

Jakarta, Aktual.com – Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DKI Jakarta, Dailami Firdaus, mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama mensukses Pilkada DKI putara kedua pada 19 April 2017 mendatang.

Merujuk hasil beberapa lembaga survei, diketahui dari tiga pasangan calon Pilkada DKI tidak ada yang memperoleh suara hingga 50 persen plus 1. Karena tidak ada yang memenuhi syarat memenangkan Pilkada DKI itu, besar kemungkinan Pilkada digelar dua putaran.

Putaran kedua diikuti dua pasangan calon masing-masing Anies Baswedan – Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat.

“Selaku anggota DPD RI yang dipilih oleh warga Jakarta, saya mengajak kepada warga Jakarta khususnya yang beragama Islam untuk tidak takut memilih pemimpin yang beragama Islam atau Muslim,” kata Firdaus dalam keterangannya kepada Aktual.com, Jumat (17/2).

Ditekankan, memilih pemimpin atau gubernur berdasarkan pertimbangan agama tidak melanggar konstitusi. Bahkan sejalan dengan dasar negara Pancasila karena Pancasila sendiri menjadi salah satu sila dalam Pancasila.

“Jadi sangat tidak benar apa yang disampaikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa memilih pemimpin atas pertimbangan agama melanggar konstitusi. Pernyataan Ahok itu menyesatkan sebagai tokoh publik,” kata Firdaus.

Sebagai penganut agama Islam, ia mengajak umat Islam di DKI Jakarta untuk memilih pemimpin atau gubernur yang muslim. Himbauan serupa disampaikan kepada pemilik hak suara yang bukan beragama Islam untuk memilih pemimpin yang non-Muslim.

“Sekali lagi saya tegaskan agar umat Islam Jakarta tidak takut memilih pemimpin Muslim. Selain sejalan dengan konstitusi, sikap tersebut juga dapat dipertanggungjawabkan di akhirat kelak,” demikian Dailami Firdaus.

Artikel ini ditulis oleh: