Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja menyampaikan motivasi perubahan skema distribusi LPG 3 kg dilatar belakangi tingginya asumsi angka subsidi tidak tepat sasaran.

Distribusi tertutup melalui pembayaran elektronik dengan menggunakan kartu nantinya, diyakini mampu memastikan konsumen yang berhak menerima LPG 3 kg, yang notabene disubsidi oleh pemerintah. Wirat menegaskan, bagi yang tidak mendapatkan kartu pembayaran, dipersilahkan beralih atau membeli LPG 12 kg yang tidak disubsidi oleh pemerintah.

“Cukup tinggi tidak tepat sasaran. Yang enggak dapat kartu natinya, ya beli yang 12 kg,” kata Wirat saat ditemui di Kantor SKK Migas, Kamis (14/7).

Sebagaimana diketahui tahap uji coba distribusi LPG 3 Kg dengan metode tertutup ini paling lambat dilakukan pada Agustus 2016 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Dengan menggandeng bank nasional, pemerintah akan menyiapkan mesin khusus untuk melakukan transaksi pembelian LPG, sehingga semua pembelian LPG akan didata secara otomatis dan tidak lagi menggunakan pembayaran secara cash.

“Setiap pangkalan akan ada mesin top upnya. Kalau masyarakat bawa uang cash, nanti di top up disana” jelas Wirat.

Kota Tarakan sendiri adalah kota uji coba pertama yang akan melakukan pendistribusian tertutup LPG 3Kg  ini, pemerintah berencana akan memperluas area uji coba hingga ke pulau Jawa.

“Kita lihat dulu tiga bulan di Tarakan, rencana setelah Tarakan itu di Bangka. Ini lagi dibahas ya. Sama salah satu kota di Jawa Tengah” tandas Wirat.

Dalam uji coba nanti, Kementerian ESDM membuat penjatahan subsidi LPG bagi pelanggan yang berhak mendapatkannya, yang mana bagi rumah tangga dijatah sebanyak 3 tabung per bulan, dan usaha kecil menengah (UKM) 10 tabung per bulan. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka