Menteri ESDM Sudirman Said memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/12). Sudirman Said dipanggil untuk memberi keterangan sebagai pelapor dalam kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri ESDM Sudirman Said selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) merasa paling berhasil dalam mengkoordinasi seluruh unsur DEN untuk berperan aktif dalam mendiskusikan segala permasalahan kepentingan energi melalui lintas sektoral yang ada.

Lebih lanjut tuturnya, proses penerapan fungsi DEN barun saja dimulai dengan melihat aktivitas pertemuan secara teratur. Dia menilai makna dari persidangan selama ini adalah pertanda penting untuk mengatakan DEN berjalan dengan cukup baik.

“Mari kita jujur kepada situasi sekarang, sejak kapan SKK Migas itu bisa berdialog dengan baik sama Dirjen Migas (katanya dengan maksud menunjukan sejak keberadaan dirinya di DEN),” ujarnya di Jakarta, Kamis (26/7).

Kemudian dalam dialog pada acara IPA Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center itu, Sudirman menceritakan bahwa sebelumnya SKK Migas dengan Dirjen Migas layaknya seperti tembok China yang menjadi pembatas koordinasi.

“Dulu itu seperti tembok China, ada sebelah sini ada sebelah sana. Dan dua institusi ini jangankan kerjasama, kadang duanya saling merepotkan,” ujarnya.

Kemudian dia mengaku sejak dua bulan lalu DEN banyak melakukan kemajuan dengan koordinasi yang semakin terbangun dan solid. “Mohon maaf, saya tidak ada maksud klaim, tapi kenyataannya begitu, mulai dua bulan lalu we have a lot of progress, ini realita,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka