Jakarta, Aktual.com – Orangtua pasti bangga jika anaknya mendapat nilai sekolah yang bagus dan sempurna. Sayangnya, tidak semua anak memiliki kemampuan belajar yang sama. Ada anak yang dengan mudah mendapatkan nilai bagus di sekolah dan sebaliknya.
Anda tidak perlu kecewa dan memaksa anak belajar terus-menerus supaya nilainya meningkat. Menekan anak belajar untuk mendapatkan nilai bagus ternyata memberikan dampak buruk. Apa saja dampak buruknya dan bagaimana cara terbaik untuk mendukung prestasi belajar anak.
Efek negatif orangtua yang suka memaksa anak belajar
Cara mengasuh dan mendidik anak jadi faktor penting bagi tumbuh kembang anak. Sebuah studi yang dilakukan oleh Arizone State University pada November 2016, meneliti sikap orangtua pada kinerja akademik dari 506 siswa kelas 6.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan tekanan untuk belajar lebih keras berdampak negatif pada kesejahteraan anak dan kesuksesan anak di masa depan.
Dampak negatif yang mungkin dialami anak-anak ketika orangtua terlalu memberi tekanan padanya untuk memiliki prestasi cemerlang, antara lain:
1. Risiko penyakit mental lebih tinggi
Anak yang mendapat tekanan besar terus-menerus lebih mudah gelisah dan cemas. Belajar di bawah tekanan membuat anak mengalami kesulitan belajar, stres, dan depresi. Bahkan, tanggung jawab besar yang dipegang anak untuk selalu jadi nomor satu, bisa memunculkan pikiran anak untuk bunuh diri.
2. Merusak rasa percaya diri anak
Mendorong anak untuk terus berprestasi bisa mengganggu perkembangan kepercayaan dirinya. Anak jadi merasa tidak percaya diri karena hasil usahanya selalu tidak memuaskan.
3. Merusak kualitas tidur
Anak yang harus mendapatkan nilai bagus, cenderung akan belajar hingga larut malam dan menyebabkan kualitas tidur anak jadi memburuk. Jika kualitas tidurnya buruk, maka ia akan sulit fokus di sekolah. Alih-alih nilainya bagus, si kecil akan semakin sulit mengikuti pelajaran.
4. Memiliki perilaku yang bermasalah
Tekanan untuk mendapat nilai bagus akan membuat anak melakukan hal yang salah, seperti mencontek atau melakukan kecurangan lainnya dalam belajar. Anak takut jika ia tidak mendapatkan nilai yang bagus, jadi ia akan melakukan berbagai cara.
Peran positif orangtua dalam mendukung prestasi anak
Memotivasi anak untuk melakukan suatu hal dengan baik itu jadi pekerjaan rumah bagi semua orangtua. Namun ingat, hal tersebut jangan sampai membuat anak jadi tertekan, cemas, dan gelisah. Ikuti beberapa langkah berikut ini untuk membantu meningkatkan semangat anak dalam belajar, seperti:
Jangan terpaku hanya pada hasil.
Prestasi anak memang penting untuk masa depannya. Untuk itu, anak perlu bimbingan Anda supaya dapat mencapai hasil yang baik. Namun, perlu Anda ingat bahwa yang terpenting adalah bagaimana usaha anak untuk mencapainya bukan bagaimana hasil akhirnya.
Menghargai usaha anak, membuatnya lebih percaya pada kemampuannya sendiri dan tentunya akan memotivasi anak untuk belajar lebih baik tanpa merasa tertekan.
Bantu anak untuk menemukan solusi.
Mengkritik kesalahan atau kekurangan anak akan membuat anak merasa dirinya buruk. Semakin dimarahi, anak semakin tidak akan mendengarkan Anda. Jadi, semakin sulit untuk diatasi, bukan?
Daripada Anda terus mengomel panjang lebar, sebaiknya tanyakan pada anak apa saja kesulitan yang ia hadapi. Kemudian, beri masukan pada anak bagaimana cara menghadapi dan mengatasi kesulitannya.
Beri apresiasi atas pencapaiannya dalam belajar.
Semua orang menyukai hadiah, apalagi anak-anak. Untuk menunjukkan rasa bangga atas usaha anak dalam belajar, Anda boleh memberikan mereka hadiah.
Misalnya, makan malam di luar bersama, menambah uang sakunya, membelikannya mainan atau benda yang diinginkannya, atau mengajaknya berlibur. Ingat, jangan terlalu berlebihan karena bisa membuat anak mengharapkan sesuatu yang lebih.
Hello sehat
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta