Menara Petronas
Menara Petronas

Jakarta, Aktual.com – Harga minyak dunia yang masih mengalami penurunan membuat para pekerja di industri migas merasa tidak tenang dan dibayang-bayangi lay off. Bahkan National Oil Company (NOC) Malaysia yakni Petronas telah melakukan lay off terhadap 1.000 karyawannya di Malaysia.

Tapi Country Chairman Petronas Indonesia, Mohamad Zaini Md Noor mengaku belum terpikirkan untuk mengambil kebijakan lay off untuk karyawan Petronas di Indonesia.

Malah sebaliknya dia menargetkan perusahaannya melakukan ekspansi lebih jauh di Indonesia, dengan demikian tentunya dia akan membutuhkan penambahan karyawan untuk menunjang upaya pengembangan tersebut.

“Untuk karyawan Indonesia belum ada rencana lay off, sebab di sini kami melihat mau kembangkan di sini. kalau kembangkan, tentu kami mau maintain karyawan di sini. Kalau mau develop lagi, mungkin mau tambah karyawan lagi. Tapi yang di Malaysia itu betul lay off, sebab kami terpaksa review balik untuk lebih efisien, number of people, jadi balance,” kata Zaini di Jakarta, Senin (10/10).

Kendati demikian dia menegaskan tidak menutup kemungkinan untuk mengambil kebijakan yang sama dengan Petronas yang ada di Malaysia jika harga minyak jatuh dibawa USD30 per barel.

Untuk itu dia berharap agar harga minyak dunia terus membaik di angka ekonomis USD60 per barel dari harga sekarang yang berada di kisaran USD50 per barel.

“Tapi kalau harga minyak jatuh ke USD 20-30 per barel, mungkin terpaksa kita ambil hal yang sama dengan Petronas Malaysia. Karena perusahaan nggak efisien. Hopefully ke depan harga minyak lebih stabil di sekitar USD60 per barel,” pungkasnya.

Dadangsah

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan