Jakarta, Aktual.com — Dampak kesehatan akibat kabut asap yang terjadi Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah sejak beberapa waktu semakin dirasakan sejumlah warga setempat.

“Kepala terasa pusing, dada sesak kemudian juga mual-mual bahkan kemaren sampai muntah-muntah. Mungkin itu karena setiap hari sebagian aktivitas mengharuskan saya banyak berada di luar ruangan,” kata Saiful 30 tahun, warga Palangkaraya, Minggu (6/9).

Dia pun mengeluhkan kondisi kabut asap di wilayah Ibu Kota Provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” itu yang semakin pekat. “Akibat kabut ini saya juga merasa cepat lelah dan mata saya juga terkena iritasi ringan,” kata pria yang bekerja sebagai sales salah satu produk makanan itu.

Puji 34 tahun, warga Jalan G Obos, wilayah Palangkaraya lainnya, mengakui putri pertamanya yang saat ini menginjak kelas satu sekolah dasar menderita batuk-batuk dan flu sejak beberapa waktu lalu.

“Syukurlah jam masuk sekolah saat ini telah dikurangi, sehingga anak saya tidak terlalu banyak menghisap asap yang makin tebal ini. Paling tidak bisa mengurangi rasa pusingnya dengan beristirahat di rumah,” katanya.

Dia mengaku juga merasakan kesakitan yang sama, namun harus ditahan karena pekerjaan lebih penting dari pada berdiam di rumah hanya untuk menghindari asap tersebut.

Sementara itu, Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Palangkaraya, Fransiska beberapa waktu lalu mengatakan, berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan status ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) menyatakan tidak sehat.

Untuk itu masyarakat diminta mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak terlalu penting. Dia juga mengimbau warga agar selalu menggunakan masker guna mengantisipasi kabut asap dan debu jalan yang beterbangan akibat kemarau.

Selain itu juga memperbanyak mengkonsumsi air putih, makan buah-buahan serta menerapkan pola hidup sehat suntuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi saluran pernapasan dan penyakit lainnya seperti diare.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu