Warga menggunakan perahu di Sungai Kahayan yang masih diselimuti asap di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (2/10). BNPB memprediksi negara akan mengalami kerugian lebih dari Rp20 triliun akibat bencana kebakaran hutan dan lahan yang berkepanjangan.ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pras/15.

Jakarta, Aktual.com — Rapat terbatas (ratas) yang digelar Presiden Jokowi hari ini membahas soal pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“terutama bagaimana pemerintah akan menanggulangi dampak dari kebakaran hutan dan lahan itu. Jadi agendanya itu, di samping menghilangkan api dan asap, kita akan lebih fokus bagaimana menangani dampak tersebut,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley, di Jakarta, Jumat (23/10).

Banyaknya korban yang terkena asap juga menjadi fokus pembahasan, yaitu berupa evakuasi warga ke tempat yang bebas asap.

“Pagi ini kita juga bicara salah satunya evakuasi, terutama kepada kelompok rentan. Kalau saya katakan rentan, itu orang hamil, anak-anak, orang-orang senior,” jelasnya.

Bencana asap yang belum bisa diatasai secara keseluruhan masih terus diupayakan pemadamannya, meski titik api yang ada di lapangan jumlahnya fluktuatif.

“Fakta di lapangan kebakaran terus, kan besar. Karena itu pemerintah akan membahas bagaimana ini dampaknya, secara paralel. Kita mengatasi kebakarannya, lalu kita mengatasi dampak kebakaran itu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: