Jakarta, Aktual.com – Pemerintah dan eksekutif bank sentral Jepang (BOJ) bertemu pada Senin (28/2) untuk membahas perkembangan pasar pada pertemuan pertama dalam kira-kira satu tahun, karena dampak keuangan dari invasi Rusia ke Ukraina makin meluas.
Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional yang mengawasi kebijakan mata uang Jepang, bertemu dengan rekan-rekannya di bank sentral Jepang dan Badan Layanan Keuangan, Senin (28/2), kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kanda akan berbicara kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan tersebut, kata pernyataan itu.
Pertemuan trilateral biasanya diadakan pada saat tekanan pasar untuk mengomunikasikan pandangan atau kekhawatiran pembuat kebijakan atas volatilitas saham atau nilai tukar. Pertemuan terakhir dilakukan pada Januari tahun lalu.
Mata uang safe-haven dolar dan yen dalam permintaan pada perdagangan Senin setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra