Jakarta, Aktual.com – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada perdagangan Sabtu (1/9) pagi karena investor beralih ke pembelian “safe-haven” di tengah perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dan mitra-mitra dagang utamanya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,7 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.206,7 dolar AS per ounce. Namun, greenback memberikan tekanan terhadap logam mulia. Indeks dolar AS yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,42 persen menjadi 95,08 pada pukul 19.45 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Emas dan dolar AS dibatasi pada kisaran yang relatif sempit, dan pasar lebih berisiko tergagap, karena pelaku pasar keuangan mengikuti sengketa perdagangan berkelanjutan terbaru antara pemerintahan Trump dan mitra-mitra dagang utama utamanya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 3,7 sen AS atau 0,25 persen, menjadi menetap di 14,557 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 4,7 dolar AS atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada 787,1 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka