Jakarta, Aktual.com – Pengamat ekonomi, Aviliani, berpendapat pemanfaatan dana desa pada 2017 sebaiknya diprioritaskan untuk pengentasan kemiskinan.

“Prioritas dana desa pada 2017 untuk pengentasan kemiskinan karena sekarang ini kemiskinan tidak terkurangi dengan signifikan,” kata Aviliani ditemui di Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Senin (9/1).

Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tersebut berharap dana desa dapat dimanfaatkan untuk dua program, yaitu pemberdayaan masyarakat dan pengembangan industri padat karya yang mempekerjakan masyarakat miskin.

“Dana desa harus untuk pemberdayaan, jangan untuk proyek. Jangan untuk infrastruktur yang tidak langsung ke orang,” ucap Aviliani.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran dana desa 2017 sebesar Rp60 triliun.

Pada 2018, dana desa rencananya akan ditingkatkan dua kali lipat dari alokasi 2017.

Aviliani menilai pemanfaatan dana desa tersebut harus disesuaikan dengan kepentingannya, sehingga kemudian tidak semua desa mendapatkan dana dari pemerintah.

“Misalnya tahun depan dimajukan dulu mana yang disetujui dan mana yang tidak, sehingga tidak otomatis semua desa mendapat dana. Kalau desanya sudah sejahtera, maka tidak perlu lagi dipasok dana,” kata dia.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan