Jakarta, Aktual.com — Pakar Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB), Jaenal Effendi, meyakini dana desa akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia tinggal di desa dan 97 persen di antaranya beraktifitas di usaha mikro.
“Ini akan sangat mensupport ekonomi kita, dan akan jadi pertumbuhan ekonomi menjadi kuat. Kalau kita fokus mengembangkan ekonomi masyarakat desa, otomatis pertumbuhan ekonomi akan tercapai,” kata Jaenal kepada wartawan, Minggu (28/2).
Dengan catatan, fokus pengembangan ekonomi itu harus ditunjang oleh aktivitas ekonomi masyarakat secara ril. Keputusan pemerintah untuk memfokuskan penggunaan dana desa terhadap pembangunan infrastruktur, setidaknya memberikan angin segar untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebab, infrastruktur yang memadai adalah hal pokok yang harus dipenuhi pemerintah terlebih dahulu, karena telah menjadi kebutuhan paling pokok masyarakat desa.
“Saya bersama lembaga penelitian kehutanan pernah meneliti, bahwa bergeraknya arus barang dari desa ke kota, waktu itu kita melakukan penelitian di Gunung Kidul selama 4 tahun. Setelah pemerintah membangun infrastruktur jalan di sana, transfer barang dan aktifitas perdagangan masyarakat meningkat cepat,” kata dia mencontohkan.
Penelitiannya secara langsung menunjukkan bahwa infrastruktur adalah syarat utama agar arus barang bisa lebih cepat. Selanjutnya, jika program dana desa direalisasikan dengan baik, maka masyarakat di daerah perbatasan tidak akan lagi tergiur untuk bekerja di luar negeri.
“Hasil riset, masyarakat yang bekerja di luar negeri ada yang memang memiliki kelemahan secara ekonomi. Ada yang tidak bisa mengolah sumberdaya alam karena memang fasilitasnya tidak ada. Ada juga karena mentalnya yang belum terbentuk. Nah ini harus kita perbaiki,” kata Jaenal.
Program dana desa, disebutkan dia sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat desa, terutama perbatasan. Dana desa tersebut akan memberikan motivasi tersendiri bagi masyarakat, yang diberikan kesempatan untuk mengembangkan ekonomi desa.
“Di Sulawesi, kemarin kita pernah kunjungan ke sana. Dengan adanya dana desa, yang awalnya mereka tidak berkomunitas, sekarang berkomunitas. Mereka mulai bersama-sama memikirkan bagaimana mengolah dana desa untuk kemajuan desa. Mulai memikirkan masa depan desa bersama-sama. Ini adalah kemajuan yang sangat bagus,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: