Jakarta, Aktual.com — Dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai USD1 miliar kepada PT Bank Mandiri (Persero) ternyata dikucurkan ke Grup Medco untuk mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Langkah Bank Mandiri ini dianggap menyalahi aturan karena tujuan awal kucuran dana pinjaman CDB itu adalah untuk pengembangan infrastruktur.
“Kalau memang begitu (dikucurkan ke Medco untuk akuisisi Newmont) jelas tidak tepat. Ini bukti pengawasannya kurang,” tandas pengamat ekonomi dari Indef, Ahmad Heri Firdaus, kepada Aktual.com, Rabu (13/4).
Untuk itu, kata dia, pemerintah dan juga DPR harus mengevaluasi dan mengawasi proses ini. Ia sendiri menyayangkan penggunaan dana ini tidak tepat sasaran.
“Agar lebih baik mestinya dari awal ada pengawasan, agar tidak seperti ini. Dan sekarang harus ada evaluasi terhadap dana pinjaman CDB tersebut. Ini masalah serius,” tegas dia.
Menurut Heri, bank-bank BUMN yang mendapat kucuran utang dari CDB itu mestinya konsisten dengan tujuan awal, yaitu disalurkan untuk pengembangan proyek infrastruktur.
“Jika benar ini digunakan Medco untuk beli saham Newmont, jelas tidak sesuai,” kata dia.
Dia sendiri mengakui, belum memegang data mengenai alur dana pinjaman CDB itu yang mengalir ke Medco yang digunakan untuk membeli saham Newmont.
Ketika Aktual.com menyodorkan data daftar debitur dari Mandiri terdapat nama perusahaan dari Grup Medco, Heri minta agar DPR atau Pemerintah dalam hal ini OJK, Bank Indonesia dan Kemenkeu segera mengevaluasinya.
“Makanya harus dievaluasi secepatnya,” tukas dia.
Karena kalau bicara tujuan, jika memang untuk infrastruktur tidak bisa dikompromikan untuk hal-hal di luar itu.
“Jadi mestinya Mandiri lebih memprioritaskan pengucuran ke BUMN-BUMN infrastruktur. Karena pinjaman ini bisa untuk tambah modal membangun infrastruktur tersebut,” cetus Heri.
Data yang dimiliki Aktual.com, pinjaman dari CDB senilai US$1 miliar buat Mandiri semestinya digunakan untuk modal pembangunan infrastruktur. Namun oleh bank BUMN itu ternyata disalurkan ke Grup Medco dengan total pinjaman senilai US$395 juta atau senilai Rp5,1 triliun.
Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai US$50 juta, PT Medco Energy International Tbk sebesar US$245 juta dan PT Medco Energi Internasional US$100 juta.
Dua nama perusahaan terakhir ini memang mirip, tapi oleh Mandiri dibuat berbeda. Ini juga agak aneh. Nantinya, PT Medco Energy International Tbk ini yang akan mengakuisisi saham Newmont tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka