PT PLN (Persero) menerbitkan obligasi global (global bond) senilai 1,5 miliar dolar AS, yang akan digunakan mendanai kebutuhan investasi termasuk program 35.000 MW.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Selasa (23/10) mengatakan pilihan sumber pendanaan itu cukup tepat mengingat sebagian besar kebutuhan investasi peralatan pembangkit listrik masih harus diperoleh impor.
Obligasi diterbitkan dalam dua mata uang yakni dolar AS dan euro yang terdiri atas 500 juta dolar AS dengan tenor 10 tahun tiga bulan dan bunga 5,375 persen, 500 juta dolar AS dengan tenor 30 tahun tiga bulan dan bunga 6,25 persen, serta 500 juta euro dengan tenor tujuh tahun dan bunga 2,875 persen.
Menurut Sarwono, di tengah kondisi pasar yang bergejolak (volatile) dan isu perang dagang, PLN tidak hanya mendapatkan pendanaan dengan tenor yang panjang, namun juga memperluas basis investor di pasar Eropa dengan “global bond” bermata uang euro.
PLN, lanjutnya, merupakan BUMN pertama yang mampu secara bersamaan menerbitkan obligasi global di pasar internasional dalam dua mata uang dolar AS dan euro.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid